Enam Desa Masih Terisolasi

OPERASI laut dengan kapal milik TNI-AL tidak sekadar mencari korban hilang yang berada di kawasan Selat Sunda. Tim juga bergerak sampai Teluk Cirebon termasuk mendistribusikan bantuan ke titik-titik daerah terisolasi.

Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) BNPB Sutopo Purwo Nugroho menuturkan fokus utama penanganan dampak tsunami adalah evakuasi dan pencarian korban dengan membuka isolasi daerah terpencil.

Di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang ada tujuh desa yang sejauh ini masih menjadi fokus evakuasi. ”Sejak sore, baru satu desa yang terjangkau tim gabungan. Kondisi hujan dan jalur rusak menjadi kendala,” terangnya, kemarin (25/12).

Sementara enam desa yang masih terisolasi karena akses transportasi terhambat yakni Desa Cigorondong, Kertajaya, Sumberjaya, Tunggajaya, Ujungjaya, dan Kertamukti. ”Kami mendapatkan informasi kerusakan sejumlah desa itu parah,” terangnya.

Sutopo menambahkan status bencana tsunami di selat Sunda itu berstatus sebagai bencana kabupaten. Dia memastikan bahwa pemerintah kabupaten sanggup menangani bencana tersebut. ”Tidak ada wacana bencana nasional,” tandasnya.

Sutopo juga membenarkan adanya tawaran bantuan dari Australia. Namun pemerintah Indonesia sampai saat ini belum membuka keran bantuan internasional. ”Presiden Joko Widodo belum mengeluarkan instruksi untuk membuka saluran bantuan internasional,” tegasnya.

Ia pun menegaskan data BNPB terkait soal jumlah korban terus di-update, sejalan dengan pencarian korban hilang dan penanganan korban luka bencana. ”Yang pasti pencarian korban hilang menjadi prioritas. Khususnya pada kawasan terpencil,” terangnya.

Yang menarik dari pernyataan Sutopo, adanya laporan korban tsunami di daerah teluk Cirebon. ”Kita belum dapat memastikan tapi terus kami lakukan pengecekan. Karena luasnya area potensi hanyutnya korban begitu luas,” imbuhnya.

Sutopo juga menegaskan jika letusan atau erupsi Gunung Anak Krakatau pada 22 Desember lalu bukan letusan yang terbesar. ”Erupsi ini yang lebih besar pada periode Oktober-November,” timpalnya.

Kejadian ini sekaligus menjadi tantangan bagi pemerintah untuk mengembangkan sistem peringatan dini tsunami yang dibangkitkan oleh longsor bawah laut dan erupsi gunung berapi. Apalagi di Indonesia saat ini ada 127 buah gunung aktif.

Ya, dalam catatan sejarah Indonesia, sebanyak 90 persen tsunami dibangkitkan gempa bumi. Sisanya 10 persen tsunami dipicu oleh longsoran bawah laut dan erupsi gunung berapi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan