Dirut bjb Dicopot

BANDUNG -Direktur Utama bank bjb Ahmad Irfan diberhentikan dari jabatannya. Pergantian tersebut disebabkan para pemegang saham menitipkan visi baru yang ingin mengembalikan fungsinya sebagai bank pembangunan daerah serta menekankan program kredit rakyat atau mikro.

”Oleh karena itu keputusannya adalah direktur utama diberhentikan tapi boleh mengikuti lagi fit and proper test di tantangan baru ini,” kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Aryaduta, Kota Bandung, kemarin (11/12).

Untuk menjaga azas keadilan, sambung Emil, pemegang saham akan mencari sosok pimpinan baru dengan mekanisme seleksi. Ahmad Irfan, kata Emil, tetap bisa kembali mengikuti seleksi tersebut.

”Pak Irfan ini bisa meyakinkan di dua bulan dari batas penghentian dalam fit and proper test tentang visi baru bank bjb, bukan tidak mungkin beliau bisa diangkat lagi oleh sebuah proses,” jelasnya.

Disinggung berapa calon direktur utama yang akan menggantikan Ahmad Irfan, pria yang akrab disapa Kang Emil ini mengatakan, hasil RUPSLB terebut harus di-approve oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Begitu pun soal mekanisme fit and proper test. ”Intinya hasil fit and proper test-nya akan diresmikan dilantik di bulan Maret se­suai RUPS tahunan,” ujarnya.

Untuk mengisi kekosongan, jabatan direktur utama se­mentara akan diisi oleh Di­rektur Kepatuhan & Manaje­men Risiko bank bjb Agus Mulyana. Sedangkan Suar­tini, selaku Direktur Konsumer dan Ritel bank bjb melaks­anakan tugas dan tanggung jawab Direktur Komersial dan UMKM bank bjb.

Adapun pengurus lainnya tidak mengalami perubahan yaitu Nia Kania sebagai Direk­tur Keuangan dan Fermiyanti sebagai Direktur Operasional. Kemudian, Muhadi sebagai Komisaris bank bjb dan Yayat Sutaryat sebagai Komisaris Independen bank bjb.

Berdasarkan catatan Jabar Ekspres, sebelumnya peting­gi bank milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat itu, ekso­dus ke sejumlah perusahaan BUMD DKI Jakarta.

Menurut sumber internal, Komisaris Utama bank bjb Klemi Subiantoro saat ini merangkap jabatan sebagai ketua Badan Pengawas di PD Sarana Jaya, perusahaan BUMD DKI. Pria kelahiran Sukoharjo, 23 Mei 1966 itu sejak Maret 2015-Maret 2017 menjabat sebagai Komisaris Independen Pelaksana Utama Independen. Maret 2017 hingga saat ini masih menja­bat sebagai Komisaris Utama Independen di bank bjb. Akhirnya Klemi pun dihenti­kan dalam RUPSLB.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan