Dirut bjb Dicopot

Berdasarkan catatan, bank bjb juga berhasil menyalurkan kredit dengan total kredit se­besar Rp 74,6 triliun. Berkai­tan dengan penyaluran kredit itu, bank bjb berhasil men­jaga kualitas kredit dengan Non Performing Loan (NPL) pada level 1,58 persen. Rasio NPL ini lebih baik dibanding­kan catatan OJK mengenai NPL industri perbankan yang berada di level 2,74 persen per Agustus 2018.

Adapun kinerja saham bank bjb (BJBR) termasuk ke dalam Indeks LQ-45 dengan posisi per tanggal 10 Desember 2018 ditutup pada angka Rp 2.010 per lembar saham. Hal ini menunjukan BJBR diakui se­bagai salah satu saham dengan transaksi yang liquid di Bur­sa Efek Indonesia (BEI).

Pelaksanaan Program PMT HMETD telah disetujui dan akan dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) nomor 38/POJK.04/2014 tentang Penambahan Modal Perusahaan terbuka Tanpa Mem­berikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Jangka waktu pelaksanaan PMT HMETD pa­ling lambat 2 tahun terhitung sejak RUPSLB. Dana yang akan diperoleh sebanyak-banyaknya adalah sebesar Rp 684.190.000.000 yang nantinya akan digunakan untuk ekspansi kredit.

Dalam agenda Penambahan Modal Perseroan tersebut, Pe­merintah Daerah yang belum memiliki saham bank bjb serta pemegang saham Pe­merintah Provinsi, Kabupaten dan Kota di Jawa Barat serta Pemerintah Kabupaten dan Kota di Provinsi Banten me­nyatakan minatnya untuk membeli saham baru yang akan dikeluarkan oleh Perseroan yaitu Pemeritah Kabupaten Pangandaran, Pemerintah Ka­bupaten Bandung Barat, Pe­merintah Kota Tangerang Se­latan dan Pemerintah Kota Serang menyatakan minatnya untuk membeli saham baru yang akan dikeluarkan oleh Perseroan.

Adapun pemegang saham lainnya, yaitu Pemerintah Pro­vinsi Jawa Barat serta Pemerin­tah Kabupaten dan Pemerintah Kota di Jawa Barat dan Banten yang telah memiliki saham juga menyatakan minat untuk menyertakan tambahan mo­dalnya di bank bjb. (yan/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan