Ajak Perempuan Melek Politik

BANDUNG – Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Barat, Lolly Suheti, me­nyebutkan elemen masyara­kat harus mempunyai pema­haman yang sama terkait pentingnya Pemilu. Salah satunya kalangan perempuan. Hal itu dikatakan dia dalam Sosialisasi Pengawasan Par­tisipatif Pemilihan Umum Bagi Perempuan di Jawa Ba­rat di El Royal, kemarin (4/11).

Lolly mengatakan, banyak kasus bahwa perempuan ma­sih tertinggal, baik dalam sisi informasi maupun peng­awasan partisipatif.

”Kami menganggap perem­puan tidak boleh ditinggalkan, dalam konteks perpolitikan perempuan harus diberi ruang dalam mendapatkan akses dan informasi yang sama-sama kuat termasuk dalam konteks melakukan pengawasan par­tisipatif,” papar Lolly.

Menurutnya, perempuan harus aktif dalam pengawasan partisipatif, agar pemilu dapat berjalan dengan baik khus­usnya dalam hal pengawasan, serta tidak ada alasan perem­puan untuk tidak terlibat.

”Perempuan itu ada di level yang paling terdekat, dia ada di rumah, dia ada di ling­kungan, aktif diberbagai or­ganisasi kemasyarakatan, sehingga tidak ada alasan perempuan untuk tidak ter­libat melakukan pengawasan partisipatif,” tutupnya.

Kegiatan itu pun dipandang Wahidah Suaib, sebagai sa­lahsatu upaya untuk mening­katkan partisipasi aktif Pe­milu bagi perempuan di Jabar.

Menurutnya perempuan belum sepenuhnya menda­patkan keadilan yang utuh dan keterlibatan dalam Pe­milu masih rendah.

”Sesungguhnya perempuan sudah berperan aktif dalam berbagai kesempatan sudah banyak, namun didalam penyelengaran Pemilihan Umum keterlibatan perem­puan sangat rendah” tuturnya.

”Contohnya tiga puluh per­sen keterwakilan perempuan dalam politik, seakan di paksa­kan,” lanjut Wahidah.

Dia menambahkan, peran perempuan dalam kenega­raan harus di dorong dan tetap konsisten.

”Rendahnya partisipasi ka­rena tidak ada konsistensi yang di tunjukan perempuan serta persaingan dan sentimen antar perempuan yang tinggi,” pungkasnya.

Pihaknya menuturkan kua­litas individu perempuan di Indonesia sudah sangat layak untuk berpartisipasi, hanya saja tinggal mendorong untuk lebih berperan aktif.

”Dalam hal individu semua orang ada kelebihan dan ke­kurangan, yang penting itu konsennya yang perlu di per­baiki dalam mengisi peluang tersebut,” tutupnya. (son/ign)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan