Satu Ton Ikan Mas dan Nila Mati

bandungekspres.co.id, NGAMPRAH – Sebanyak satu ton ikan mas dan nila di Waduk Saguling, tepatnya di Blok Maroko, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat mati. Hal ini diakibatkan lantaran musim hujan yang terjadi sepekan ini membuat kondisi air kurang baik.

”Betul, ada satu ton ikan tawar mati di Waduk Saguling. Faktor kematian ikan ini, akibat cuaca saja bukan penyakit. Hujan yang terus turun membuat tidak ada matahari, sehingga oksigen dalam air rendah dan mengakibatkan ikan pada mati,” kata Kepala Bidang Perikanan pada Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung Barat Chandra Suwarna saat dihubungi kemarin (15/2).

Chandra menyebutkan, selain faktor cuaca, hal lainnya yang berpengaruh terhadap kondisi ikan yakni dengan banyaknya eceng gondok atau gulma. Gulma ini muncul dengan cepat yang membuat produksi ikan terganggu. ”Makanya dari pembudidaya ikan di Saguling juga sering malakukan pembersihan gulma ini. Agar menghindari lebih banyak lagi ikan mati,” ungkapnya.

Saat ini, kata dia, di Waduk Saguling jumlah kolam jaring apung (KJA) mencapai 7.200 petak kolam dengan jumlah pemilik sebanyak 680 orang. Produksi ikan nila dan mas di Saguling mencapai 10 ton/hari. Angka ini masih kecil jika dibandingkan dengan produksi ikan di Waduk Cirata.

”Ikan yang mati kemarin itu, belum berpengaruh banyak. Karena memang produksi ikan yang lebih banyak itu berada di Blok Bongas Kecamatan Cililin,” ujarnya.

Untuk mencegah terjadinya ikan mati yang makin meluas, kata dia, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada pembudidaya ikan dengan mengurangi tebar benih di Waduk Saguling. ”Biasanya tebar benih itu mencapai 60 kilogram (6.000 ekor ikan), kita imbau agar dikurangi menjadi 30 kilogram (3.000 ekor ikan) saja, lalu juga soal pemberian pakan agar dikurangi. Yang lebih penting pilih ikan yang lebih kuat bertahan seperti ikan patin ketimbang ikan mas,” imbaunya.

Lebih jauh Chandra menjelaskan, pihaknya juga sudah memilik alat untuk mendeteksi kualitas air di Waduk Saguling dan Cirata bernama alat bouwaypluto. Namun, lantaran tengah mengalami gangguan, alat tersebut sementara tidak bisa digunakan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan