Kompak Ingin Jadi Dokter

jabarkspres.com, GARUT – Ai Putri Dwi Ningsih dan Ai Putra Anugrah, dilahirkan dengan kondisi satu hati, dua kaki, dua tangan, dan satu anus saat ini tak lagi mendapatkan bantuan pemerintah.

Saat ini keduanya tidak bisa berjalan dan hanya bisa bersandar. Dua tubuh yang berdempet pada bagian perutnya hanya bertumpu kepada orangtuanya yang kurang mampu serta kelurganya yang lain.

Bahkan ketika ditemui Jabar Ekspres di kediamannya di Kampung Padasari RW 07/RT 03, Desa Cinunuk, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut, keduanya tetap ramah menyapa siapapun yang datang. Ai Putri Dwi Ningsih memakai kerudung abu-abu, Ai Putra Anugrah memakai kerudung hitam. Mereka menggunakan satu celana tidur.

Kedua balita kembar siam ini hanya diasuh oleh ibu dan keluarganya. Itu pun seadanya. Penghasilan ayahnya yang bekerja di Bintan, tak seberapa. Bahkan, di tempat ayahnya bekerja, keduanya ini sempat  mendapat perhatian pemerintah. Meski kini bantuan tak lagi mengucur.

Sambil malu-malu, Ai Putra Anugrah pun tak malu mengungkapkan kalau dia sudah bisa halaf beberapa doa. ”Sudah hafal doa makan, tidur sama surat Al-Ikhlas,” kata Ai Putri sambil tersipu malu.

Mereka pun pamer hafalan. Beberapa keluarga yang ada di rumah kemudian tepuk tangan ketika mereka beres membacakan hafalan mereka. Ketika ditanya soal cita-cita mereka, mereka berdua kompak ingin jadi dokter.

Mereka berdua mengaku, ingin jadi anak pintar. Makanya, mereka senang membaca. Tidak hanya membaca buku, mereka juga diajari membaca alquran.

”Keinginan mereka untuk belajar memang cukup besar. Selama ini yang ngajarin mereka baru kami dan saudara-saudara saja,” kata ayahnya Iwan Kurniawan kepada Jabar Ekspres yang ditemani Danramil Wanaraja Kapten Infantri Tatan Muryani, kemarin.

Iwan mengaku, tetap berupaya mengajari apa saja yang dia bisa ajarkan kepada anak kedua dan ketiganya itu. Sebab, fisik mereka tidak seperti kakaknya Rizky Ramdani yang saat ini duduk di kelas tiga sekolah dasar.

”Saya juga selalu membawa keduanya untuk berinteraksi dengan tetangga. Saya mendorong mereka untuk tidak minder,” ucap Iwan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan