Kemarau, BPBD Siapkan Bantuan Air Bersih

jabarekspres.com, NGAMPRAH– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat siap menyalurkan pasokan air bersih kepada masyarakat yang membutuhkan. Hal itu sebagai langkah antisipasi kekeringan sumber-sumber air pada kemarau. Petugas siap diturunkan ke lokasi untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat yang dilanda kekeringan.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada BPBD KBB Dicky Maulana menyatakan, setiap tahun BPBD selalu siaga menyiapkan air bersih untuk disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan. Namun, sampai saat ini BPBD belum menerima laporan terkait permintaan air bersih akibat kekeringan. “Kami belum menerima laporan sampai saat ini. Tapi, kalau sudah ada laporan tentu akan kami bantu,” katanya di Ngamprah, kemarin.

Dicky menambahkan, BPBD siap mendistribusikan air bersih dengan menggunakan mobil tangki berkapasitas 5000 liter. Jika kebutuhan lebih banyak, pihaknya bisa meminta bantuan ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang KBB. Dicky mengakui, kekeringan sumber-sumber air mengancam setiap musim kemarau. Hal itu menyebabkan warga di beberapa daerah kesulitan mengakses air bersih.

Pada 2015 misalnya, kekeringan menyebabkan masyarakat di 9 dari 16 kecamatan sulit mendapatkan air bersih. Di antaranya, di Desa Gunungmasigit yang melanda sedikitnya 5 dari 14 RW sebanyak 4.099 jiwa dari 1.264 keluarga. Selain itu, kekeringan saat itu juga terjadi di Desa Tamanjaya yang berpengaruh terhadap 2.889 jiwa. “Terakhir, kekeringan yang parah terjadi pada 2015. Tahun 2016, tidak ada. Tahun ini, kami harap juga tidak ada kekeringan, dan sejauh ini memang belum ada laporan,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengairan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang KBB Tanwar Syarifudin mengaku terus berkoordinasi dengan Dinas Pertanian untuk tetap menjaga suplai air bagi lahan pertanian masyarakat. Hal itu di antaranya dengan menerapkan pola gilir giring, yakni pembagian jadwal pengairan bagi areal persawahan.
“Kita lakukan bergiliran suplai air dari irigasi agar semua lahan pertanian dapat terairi,” ungkapnya.

Dia menyebutkan, saat ini sekitar 25.000 hektare sawah bergantung pada irigasi, baik teknis, semi teknis, maupun sederhana. Sebagian besar lahan pertanian itu berada di wilayah selatan KBB, seperti Sindangkerta, Cipongkor, Gununghalu, dan Rongga.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan