Latar Sibolga, tapi Gambarkan Keberagaman Indonesia

[tie_list type=”minus”]Albiner Sitompul, dari Istana Kepresidenan ke Panggung Drama Musikal[/tie_list]

Tanpa background teater, Albiner Sitompul memberanikan diri menyutradarai drama musikal lewat penghayatan skenario dan adegan demi adegan. Bertema refleksi Sumpah Pemuda, dia juga berharap bisa memanggungkannya di berbagai daerah.

NORA SAMPURNA, Jakarta

[divider style=”dotted” top=”20″ bottom=”20″]

MENGENAKAN kemeja putih berlengan panjang dan celana hitam, Albiner Sitompul duduk bersila di dalam ruangan Balai Latihan Kesenian, Jakarta. Ditemani secangkir kopi, dengan sabar dia menunggu para pemain bersiap untuk latihan dan kru menyiapkan properti malam itu (20/10).

Beberapa saat kemudian dia memberikan aba-aba. ”Yuk, kita latihan satu babak sebelum break magrib,” ujar pria yang pangkat militernya kini brigadir jenderal itu.

Mantan kepala Biro Pers Istana Kepresidenan itu memang tengah sibuk mempersiapkan drama musikal bertajuk Jambar Ni Parsubang. Drama buat perayaan Sumpah Pemuda itu akan dipentaskan di Taman Ismail Marzuki, Jakarta kemarin malam.

Karena itu, malam itu pandangannya sangat terfokus untuk memperhatikan adegan demi adegan yang dimainkan sambil mengatur tempo. Mengarahkan kapan saatnya musik masuk untuk mengiringi adegan.

Sesekali sosok berpostur tegap tersebut berdiskusi dengan pria berambut panjang dikepang yang duduk di sampingnya. Pria itu adalah Eddie Karsito, seniman yang kerap memproduksi pertunjukan teater dan drama.

Eddie-lah yang meyakinkan bahwa Albiner mampu menyutradarai pertunjukan drama musikal tersebut. Idenya memang datang dari Albiner. Juni lalu, saat masih menjabat Kabiro Pers, Media, dan Informasi, pria kelahiran 23 Februari 1954 tersebut ingin menyiapkan sesuatu untuk menyambut peringatan Sumpah Pemuda.

”Saya khawatir, 28 Oktober tidak ada yang menyelenggarakan acara. Sebab, fokus orang lebih banyak ke peringatan 17 Agustus,” papar Albiner.

Misi yang diemban adalah refleksi momen Sumpah Pemuda 87 tahun silam sekaligus kembali memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Media yang dipilih adalah seni pertunjukan melalui drama musikal yang dimainkan kalangan muda.

Lalu, apakah Albiner punya latar belakang seni teater? ”Ada, teater kehidupan langsung, ha ha ha,” ucapnya.

Berangkat dari ide tersebut, dia lantas berusaha mewujudkannya. Terlebih, sejak tidak lagi bertugas di biro pers istana, dia punya waktu yang lebih luang. Tapi, di tengah perjalanan, dia sempat mengalami stagnasi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan