Pada kesempatan itu, Pemerintah Kota Cimahi memberikan apresiasi kepada sejumlah pihak, di antaranya RW peraih Anugerah Program Kampung Iklim, para pemenang sayembara desain monumen peringatan bencana longsor TPA Leuwigajah, pemenang lomba pentas bank sampah unit, penerima dukungan CSR dari PT Bio Farma, penerima sarana dan prasarana pengelolaan sampah, serta pelanggan laboratorium lingkungan dengan jumlah sampel terbanyak sepanjang 2025.
Selain itu, turut diserahkan santunan jaminan kematian dari BPJS Ketenagakerjaan kepada ahli waris petugas penarik gerobak sampah yang telah meninggal dunia. Menurut Ngatiyana, rangkaian tersebut mencerminkan bahwa pengelolaan lingkungan hidup tidak hanya menyentuh aspek ekologis, tetapi juga sosial dan kemanusiaan.
“Kepada seluruh penerima penghargaan, saya sampaikan apresiasi dan terima kasih setinggi-tingginya. Namun perlu saya tegaskan, penghargaan ini bukan titik akhir. Prestasi yang telah diraih harus dipertahankan, ditingkatkan, dan dijaga keberlanjutannya,” tegasnya.
Baca Juga:Kemiskinan Ekstrem di Jabar: Data BPS Belum Update!Jutaan Warga Jabar Masih Melarat, Dedi Mulyadi Tak Punya Program Konkret atasi Kemiskinan?
Ia berharap para penerima penghargaan dapat menjadi motor penggerak dan agen perubahan di lingkungan masing-masing, dengan terus menyebarkan edukasi, menularkan praktik-praktik baik, serta mengajak masyarakat sekitar untuk terlibat aktif dalam pengelolaan lingkungan hidup.
“Keteladanan dan konsistensi saudara-saudara sekalian akan menjadi kunci dalam membangun budaya peduli lingkungan di Kota Cimahi,” pungkas Ngatiyana. (Mong)
