Anggota DPR RI Tekankan Optimasi Fungsi Irigasi Bendungan Leuwikeris untuk Ketahanan Pangan

Anggota DPR RI Tekankan Optimasi Fungsi Irigasi Bendungan Leuwikeris untuk Ketahanan Pangan
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Herry Dermawan saat diwawancara awak media di Ciamis, Senin (22/12/2025). (Cecep Herdi/Jabar Ekspres)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Herry Dermawan, mendorong pemanfaatan Bendungan Leuwikeris agar dapat memberikan kontribusi maksimal, khususnya dalam hal pengairan untuk sektor pertanian. Hal ini disampaikannya secara langsung saat berkunjung ke wilayah Ciamis, Senin (22/12/2025).

Politisi yang duduk di Komisi IV DPR RI yang membidangi urusan Pertanian, Kehutanan, Kelautan, dan Pangan ini menegaskan bahwa infrastruktur strategis seperti Bendungan Leuwikeris harus menjadi tulang punggung bagi peningkatan produktivitas dan ketahanan pangan di wilayah sekitarnya.

“Bendungan Leuwikeris harus bisa memberikan manfaat maksimal untuk irigasi pertanian,” tegas Herry Dermawan, yang mewakili daerah pemilihan Jawa Barat X.

Baca Juga:Jelang Nataru, Polres Ciamis Sita 1.286 Botol Miras di Dua KontrakanPangdam III/Siliwangi Tinjau Langsung Kesiapan Pengamanan Nataru dan Infrastruktur Vital di Ciamis

Bendungan Leuwikeris, memang memiliki peran vital dan multifungsi. Dibangun dengan investasi yang besar, bendungan ini dirancang tidak hanya sebagai penampung air, tetapi juga sebagai pengatur tata air yang cerdas.

Kapasitas tampungnya yang mencapai 81 juta meter kubik air ditujukan untuk memenuhi empat kebutuhan utama: irigasi pertanian, penyediaan air baku, pengendalian banjir di wilayah hilir, serta pembangkit listrik tenaga air (PLTA) berkapasitas 20 Megawatt.

Fokus yang diangkat Herry Dermawan adalah pada fungsi utama bendungan sebagai penyangga irigasi. Bendungan Leuwikeris memiliki target mengairi lahan pertanian seluas lebih dari 11.000 hektar yang tersebar di Daerah Irigasi Lakbok Utara dan Manganti.

Wilayah tersebut mencakup kabupaten-kabupaten produktif seperti Tasikmalaya, Ciamis, dan Cilacap. Dengan pasokan air yang teratur dan andal dari bendungan, dua masalah klasik pertanian Indonesia, yaitu kekeringan pada musim kemarau dan banjir pada musim hujan, diharapkan dapat lebih terkendali.

“Dalam konteks ketahanan pangan nasional, peran infrastruktur seperti ini tidak bisa dianggap remeh. Ketersediaan air adalah nyawa bagi pertanian. Dengan memastikan bahwa air dari Bendungan Leuwikeris benar-benar sampai dan dimanfaatkan secara optimal oleh petani, kita sedang membangun fondasi yang kokoh untuk swasembada pangan di tingkat regional,” papar Herry Dermawan, yang lahir pada 30 September 1960 itu.

Lebih lanjut, anggota DPR masa jabatan 2024-2029 ini menyatakan akan memperkuat fungsi pengawasannya di Komisi IV untuk memastikan bahwa operasional dan pemeliharaan bendungan berjalan sesuai dengan tujuannya.

0 Komentar