JABAR EKSPRES – Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus mempercepat peningkatan kemantapan jalan melalui serangkaian pekerjaan konstruksi yang tersebar di berbagai wilayah. Pada 2025, Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) mengelola total 361 paket pekerjaan yang akan berlangsung hingga akhir tahun.
Kepala DBMPR Jabar, Agung Wahyudi, menjelaskan bahwa ratusan paket infrastruktur tersebut terdiri dari 105 paket APBD murni, 139 paket hasil pergeseran, 60 paket hasil perubahan anggaran, serta 57 paket yang dibiayai melalui Belanja Tidak Terduga. Seluruh pekerjaan konstruksi tersebut memiliki nilai total mencapai Rp2,287 triliun.
Paket pekerjaan meliputi peningkatan jalan, penggantian dan pembangunan pelengkap jembatan, hingga berbagai kegiatan keselamatan jalan. Di antara semuanya, paket hasil pergeseran menjadi yang terbesar, dengan nilai Rp1,245 triliun yang banyak dialokasikan untuk rekonstruksi dan pelebaran jalan.
Baca Juga:Epy Kusnandar 'Preman Pensiun' Tutup Usia, Dunia Hiburan Indonesia BerdukaPGN Siagakan Satgas Nataru 2025, Pastikan Pelayanan Terbaik Penyaluran Gas Bumi
Adapun paket APBD murni senilai Rp321,31 miliar difokuskan pada pemeliharaan berkala, rehabilitasi, serta pembangunan pelengkap jalan dan jembatan.
“Seluruh program ini untuk memastikan kondisi jalan di Jabar makin mantap,” ujar Agung, Rabu (4/12).
Hingga saat ini, DBMPR mencatat 263 paket telah memasuki tahap kontrak. Dari jumlah tersebut, 124 paket telah rampung, sementara 139 paket masih berjalan di lapangan. Selain itu, 98 paket lain sedang dalam proses pengadaan.
Agung menambahkan, kondisi jalan provinsi sepanjang 2.362,18 kilometer pada Semester II Tahun 2024 berada pada tingkat kemantapan 86,44 persen, yang merupakan akumulasi jalan berkategori baik dan sedang. Sedangkan dari total 1.318 jembatan di Jabar, sebanyak 1.123 unit berada dalam kondisi mantap.
Menurut Agung, fokus pembangunan infrastruktur akan tetap berlanjut pada 2026. Hal itu terlihat dari alokasi anggaran besar yang tercantum dalam draft KUA-PPAS APBD 2026 sebelum disahkan. Belanja infrastruktur tahun depan tercatat mencapai Rp4,01 triliun.
Anggaran tersebut dialokasikan antara lain untuk preservasi jalan dan jembatan sebesar Rp2,2 triliun, PJU dan perlengkapan jalan Rp559 miliar, pemeliharaan berkala jalan Rp366 miliar, serta pemeliharaan rutin jalan provinsi Rp295 miliar. Selain itu, tersedia anggaran untuk pembangunan dan rehabilitasi situ–embung sebesar Rp112 miliar, dukungan penataan Kalimalang Rp23 miliar, dan revitalisasi Alun-alun Ciamis Rp5 miliar. (son)
