JABAR EKSPRES – Upaya pemulihan jaringan telekomunikasi di wilayah yang terdampak banjir dan longsor di Sumatra Barat dan Sumatra Utara menunjukkan perkembangan signifikan.
Laporan terbaru dari operator seluler menyebutkan bahwa lebih dari 90 persen menara pemancar di dua provinsi tersebut telah kembali beroperasi, memulihkan akses komunikasi bagi warga.
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menegaskan bahwa pemulihan layanan telekomunikasi menjadi salah satu prioritas utama pemerintah untuk memastikan kelancaran komunikasi masyarakat dan koordinasi penanganan bencana.
Baca Juga:Amarah Bojan Hodak Tak Terbendung, Paksa Wiliam Marcilio Angkat Kaki dari Persib BandungPernyataan Igor Tolic Bongkar Situasi Panas di Persib, William Marcilio Resmi Didepak!
“Para operator seluler melaporkan, di Sumbar sudah 95 persen pulih dan Sumut 90 persen. Untuk Aceh, kendala listrik masih menyebabkan sekitar 60 persen menara tidak beroperasi. Pemerintah bersama operator dan PLN terus bekerja agar layanan segera normal kembali,” ujar Meutya usai memimpin rapat koordinasi di Medan, Senin (1/12/2025).
Hingga Senin (01/12/2025) pukul 00.00 WIB, tercatat 2.804 menara telekomunikasi terdampak di tiga provinsi, masing-masing 1.969 menara di Aceh, 681 di Sumatra Utara, dan 154 di Sumatra Barat.
Pemulihan di Aceh ditargetkan meningkat dalam empat hari ke depan seiring perbaikan pasokan listrik oleh PLN. Pemerintah juga menggandeng TNI untuk mempercepat distribusi material perbaikan ke daerah-daerah yang sulit dijangkau.
Selain mempercepat pemulihan teknis, Menkomdigi juga mengapresiasi langkah operator seluler yang memberikan keringanan seperti diskon tarif dan perpanjangan masa aktif kartu bagi pelanggan di wilayah terdampak bencana.
Meutya mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati, mengikuti instruksi petugas, dan mengakses informasi resmi melalui tautan https://s.id/TanggapBencanaSumatra.
Rapat koordinasi di Balai Monitoring Frekuensi Kota Medan turut dihadiri pimpinan PT Telkom Indonesia, Telkomsel, XL Axiata, Indosat Ooredoo, perwakilan Starlink Indonesia, PT Pos Indonesia, RRI, TVRI, ANTARA, serta pemerintah daerah terdampak. Menkomdigi turut didampingi Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Wayan Toni Supriyanto dan Direktur Utama BAKTI Fadhilah Mathar.
