JABAR EKSPRES – Memasuki musim hujan ekstrem di akhir tahun, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Perubahan curah hujan yang tidak menentu berisiko meningkatkan genangan air di pemukiman padat penduduk, sehingga menjadi tempat ideal berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti.
Kondisi ini menuntut langkah pencegahan yang lebih agresif dan konsisten, terutama pada tingkat rumah tangga.
Baca Juga:Raih Banyak Alumni Lolos Seleksi APH dan Sekolah Kedinasan, Bimbel Terpadu Jadi Incaran PesertaBukti Konsistensi Layanan Gas Bumi, FSRU Lampung Terima Kargo LNG ke-20
Kepala Dinas Kesehatan Kota Cimahi, dr. Mulyati, menyampaikan memasuki periode musim hujan ekstrem, masyarakat harus memperkuat langkah pencegahan berbasis perilaku.
“Tentu, kami tetap melaksanakan promosi kesehatan kepada masyarakat yang ada di Kota Cimahi. Yang tidak kalah pentingnya dalam memasuki musim penghujan, tetap dengan 3M Plus, sehingga sebagai pencegahan terhadap penyakit Demam Berdarah,” jelasnya pada Jabar Ekspres, Sabtu (22/11/25).
Saat ini tren kasus DBD di Cimahi belum menunjukkan peningkatan yang signifikan. Namun, dr. Mulyati menegaskan bahwa situasi ini jangan membuat masyarakat lengah.
“Tren DBD memang belum ada peningkatan saat ini, tetapi tentunya kita harus tetap waspada karena memasuki musim penghujan seperti ini,” ujarnya.
Dalam upaya pencegahan, masyarakat umumnya masih mengandalkan fogging sebagai langkah utama. Namun, Dinkes menegaskan bahwa fogging bukan metode utama yang harus diandalkan.
Menurut Mulyati, fogging hanya dilakukan sesuai kebutuhan dan situasi darurat ketika ditemukan kasus positif DBD dalam suatu radius tertentu.
“Nah, tentu antisipasi dari Dinkes, tentu kalau untuk fogging disesuaikan dengan kondisi ya. Jadi fogging bukan pilihan yang utama yang harus kita laksanakan. Yang paling penting adalah Pemberantasan Sarang Nyamuk yang tentu harus menjadi gerakan rutin yang harus dilaksanakan oleh seluruh masyarakat yang ada di Kota Cimahi,” kata Mulyati.
Baca Juga:Kekuatan Industri Lokal Menghadapi Dinamika GlobalAkademisi Psikologi Soroti Tantangan Gen Z dalam Seleksi TNI–Polri: Fokus & Disiplin Menurun
Dinkes menegaskan bahwa tanpa perubahan kebiasaan masyarakat dalam menjaga lingkungan, keberadaan nyamuk tetap tidak dapat dikendalikan secara optimal.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kota Cimahi, Dwihadi Isnalini, menambahkan perubahan iklim menjadi faktor memicu meningkatnya risiko kasus DBD di banyak daerah, termasuk Cimahi.
Hujan yang muncul mendadak di masa transisi atau bahkan di musim kemarau menciptakan banyak genangan yang sulit dikendalikan.
