Kebangkitan Industri Tekstil Jadi Sinyal Pulihnya Kepercayaan Investor

Kebangkitan Industri Tekstil Jadi Sinyal Pulihnya Kepercayaan Investor
Ilustrasi bangkitnya industri tekstil sebagai sinyal pulihnya kepercayaan investor. (Dok. Pixabay)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Setelah sempat lesu pada 2023, sektor tekstil dan produk tekstil (TPT) kini bangkit kembali. Lonjakan investasi yang mengalir ke industri ini menunjukkan meningkatnya optimisme pelaku usaha terhadap prospek manufaktur nasional.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan, setelah sempat menurun pada tahun 2023, nilai investasi meningkat tajam menjadi Rp21,44 triliun pada 2024, dan hingga September 2025 sudah terealisasi Rp13,95 triliun.

Nilai investasi di sektor TPT melonjak tajam menjadi Rp21,44 triliun pada 2024, dan hingga September 2025 telah terealisasi Rp13,85 triliun. Angka tersebut menandai kembalinya minat investor setelah periode ketidakpastian global yang sempat menekan industri padat karya ini.

Baca Juga:Demi Ekonomi Berkelanjutan, Indonesia Perkuat Kolaborasi Global dalam Pengembangan Pasar KarbonMentan Klaim Harga Telur Naik Berdampak Positif Bagi Peternak, Benarkah? 

Industri tekstil ini tetap menjadi penyerap tenaga kerja utama, dengan 3,76 juta orang bekerja di sektor TPT, atau 19,18 persen dari total tenaga kerja manufaktur nasional.

Menperin mengatakan pada triwulan III tahun 2025, pertumbuhan industry tekstil dan pakaian jadi tercatat 0,93 persen, sementara kinerja ekspornya tetap stabil di angka 8,07 miliar dolar AS, dengan surplus perdagangan 2,5 miliar dolar AS.

“Fakta ini menunjukkan bahwa meski menghadapi tekanan eksternal, industry TPT masih memiliki daya tahan dan potensi besar untuk terus tumbuh. Pemerintah terus memberikan dukungan agar industry ini dapat bertransformasi menjadi lebih efisien, modern, dan berdaya saing global,” kata Agus.

Agus juga menjelaskan, pemerintah melalui Kempenerin sudah menyiapkan berbagai kebijakan dan program untuk memperkuat daya saing industri TPT.

Kebijakan strategis itu meliputi pemberian insentif fiskal dan non fiskal, peningkatan keterampilan tenaga kerja melalui pendidikan vokasi dan program link and match, serta percepatan restrukturisasi mesin dan peralatan produksi.

Tidak hanya itu, Menperin menegaskan komitmennya utnuk mendukung ketersediaan bahan baku, mengingat hal ini diatur dalam undang-undang.

Melansir dari ANTARA, Menperin telah meresmikan fasilitas produksi baru TPT milik PT Citra Terus Makmur pada Selasa (11/11).

Baca Juga:Harga Telur dan Ayam Naik karena Program MBG, Mendagri Minta Pemda Siapkan Antisipasi Dinamika Harga Beras, Bapanas Tancap Gas Jaga Stabilisasi Harga Lewat Bantuan Pangan 

Hal ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat struktur dan rantai pasok industri tekstil nasional.

Ekspansi ini juga sebagai bukti nyata bahwa pelaku industri tekstil di Tanah Air menunjukkan optimisme dan keyakinan terhadap prospek pertumbuhan industry manufaktur Indonesia.

0 Komentar