JABAR EKSPRES – Berikut teks contoh khutbah Jumat yang bisa dibacakan oleh para khatib apada pelaksanaan sholat Jumat, nanti.
Melansir dari laman resmi NU Online, teks khutbah Jumat kali ini akan membahas tema tentang “Upah Layak Bagi Pekerja Sebagai Jalan Menuju Keberkahan”.
Manusia bekerja untuk berbagai tujuan, yang paling mendasar adalah memenuhi kebutuhan hidup seperti sandang, pangan, dan papan melalui penghasilan.
Baca Juga:Daftar 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November 2025, Borong Sebelum Kadaluwarsa!Jadwal Persib vs Dewa United, Ajang Reuni Timnas Indonesia
Tentu semuanya mesti diusahakan dengan halal dan benar. Dalam konteks perjanjian kerja, juga perlu diperhatikan soal pemberian upah atau gaji yang layak.
Agar pada akhirnya, lewat pekerjaan tersebut, dapat memberikan kesejahteraan, baik bagi majikan/pengusaha maupun bagi karyawan/pekerja/buruh.
Khutbah I
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُهُ، خَيْرُ نَبِيٍّ أَرْسَلَهُ اللّٰهُ إِلَى الْعَالَمِ كُلِّهِ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَامًا مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ أَمَّا بَعْدُ، فَيَاأَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اِتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ. أَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ : وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ
Jamaah shalat Jumat yang dirahmati oleh Allah
Mengawali khutbah Jumat ini, khatib mengajak kepada diri sendiri dan seluruh jamaah untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Marilah kita senantiasa mengingat akan segala anugerah yang telah dikaruniakan Allah swt kepada kita.
Untuk kemudian kita syukuri dan gunakan di jalan kebaikan serta meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah swt.
Kedua hal antara takwa dan syukur ini saling berkaitan, sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur’an:
فَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Artinya, “Bertakwalah kepada Allah agar kamu bersyukur.” (QS Ali ‘Imran : 123)
Jamaah shalat Jumat yang dirahmati oleh Allah
Salah satu bentuk syukur kita kepada Allah SWT yakni dengan syukur kepada sesama. Sebab dalam kehidupan ini, kita mendapatkan bantuan dari sesama makhluk.
Baca Juga:Buruan Klaim! Daftar Kode Redeem Free Fire Terbaru 12 November 2025Daftar Harga dan Cara Beli Tiket Persib Lawan Lion City Sailors, Bobotoh Dapat Jatah Segini
Syukur kepada sesama ini, sejatinya kita juga bersyukur kepada Allah Swt. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:
لاَ يَشْكُرُ اللَّهَ مَنْ لاَ يَشْكُرُ النَّاسَ
Artinya, “Tidaklah bersyukur kepada Allah, orang yang tidak bersyukur (berterima kasih) kepada manusia.” (HR. Abu Dawud)
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk senantiasa bersyukur atau berterimakasih kepada orang-orang yang membantu dalam kehidupan kita.
Dalam konteks dunia pekerjaan, rasa syukur ini diwujudkan dalam memberikan upah atau gaji yang layak, apabila kita tengah memiliki perjanjian kerja atau mempekerjakan seseorang.
Di Indonesia, konsep upah layak tertuang dalam Undang-Undang Cipta Kerja (UU No. 6 Tahun 2023) dan UU Ketenagakerjaan (UU No. 13 Tahun 2003) sebagai bagian dari upaya mewujudkan penghidupan yang layak bagi pekerja.
