Kasus Keracunan Massal Akibat MBG di SMP Bina Karya Ngamprah Bertambah Jadi 19 Orang

Kasus Keracunan Massal Akibat MBG di SMP Bina Karya Ngamprah Bertambah Jadi 19 Orang
Ilustrasi: Dokter merawat pelajar korban keracunan usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) menjalani perawatan medis. Foto: Dimas Rachmatsyah / Jabar Ekspres
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Jumlah korban kasus keracunan massal di SMP Bina Karya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), bertambah menjadi 19 orang.

Seluruh korban merupakan siswa yang diduga mengalami gejala keracunan usai menyantap menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Selasa (11/11/2025).

Kepala Puskesmas Ngamprah, Ifah Syarifah, mengatakan dari total korban, empat siswa masih menjalani perawatan medis, sementara satu siswa lainnya harus dirujuk ke RS Karisma Cimareme karena mengalami mual berkepanjangan disertai sesak napas.

Baca Juga:Lagi! Keracunan MBG di Bandung Barat, 13 Siswa SMP Bina Karya Ngamprah Dilarikan ke PuskesmasHarga Telur dan Ayam Naik karena Program MBG, Mendagri Minta Pemda Siapkan Antisipasi 

“Sebagian besar siswa mengeluh nyeri ulu hati, mual, muntah, dan pusing. Satu anak kami rujuk karena kondisinya tidak stabil,” kata Ifah saat dikonfirmasi, Rabu (12/11/2025).

Pihak Puskesmas, kata Ifah sudah mengambil sampel makanan untuk diuji di laboratorium. Sampel yang diamankan antara lain nasi putih, ayam mentega, perkedel, tahu goreng, dan semangka.

“Kami sudah kirim sampelnya ke laboratorium untuk diperiksa. Hasil uji biasanya keluar dalam waktu 7-10 hari, baru bisa diketahui penyebab pastinya,” ujarnya.

Menurut data dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Adiwidya Dedikasi Virajullah di Desa Sukatani, jumlah penerima manfaat MBG di Kecamatan Ngamprah mencapai 2.447 orang. Namun, hingga kini hanya siswa SMP Bina Karya yang melaporkan keluhan kesehatan.

Guru wali kelas VII SMP Bina Karya, Habsalah, mengungkapkan bahwa paket makanan MBG hari itu datang lebih lambat dari biasanya.

“Biasanya jam 10 kurang sudah datang, tapi tadi lewat jam 10 baru sampai. Karena terlambat, sebagian siswa sempat jajan dulu sebelum makan MBG,” katanya saat dihubungi.

Sekitar pukul 11.00 WIB, sejumlah siswa mulai mengalami mual dan muntah. Jumlahnya terus bertambah hingga akhirnya pihak sekolah membawa para siswa ke Puskesmas Ngamprah sekitar pukul 13.00 WIB.

Baca Juga:Pastikan Dapur MBG Ramah Lingkungan, Pemkot Bandung Harap Tidak Ada Lagi Penolakan dari Warga Dapur MBG di Parakan Batununggal Ditolak Warga Lantaran Ganggu Lingkungan, Pengelola: Belum Beroperasi!

“Awalnya kami tangani di sekolah, tapi karena makin banyak yang muntah, akhirnya kami bawa ke Puskesmas,” kata Habsalah.

Dari total 99 siswa, sebanyak 90 siswa menerima paket MBG hari itu, sementara sembilan siswa lainnya tidak hadir di sekolah.

Pihak sekolah bersama Dinas Kesehatan KBB kini masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium untuk memastikan penyebab pasti kejadian tersebut.

0 Komentar