Ancaman Banjir Mengintai, BPBD Bandung Perketat Kesiapsiagaan

Ancaman Banjir Mengintai, BPBD Bandung Perketat Kesiapsiagaan
Ilustrasi Kepala BPBD Kota Bandung, Didi Ruswandi (Sadam Husen / JE)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Menghadapi potensi curah hujan tinggi yang diprediksi meningkat signifikan dibandingkan tahun lalu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mulai memperkuat langkah antisipasi bencana di seluruh wilayah.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandung telah mengaktifkan kembali posko siaga bencana serta menyiagakan personel di tiap kecamatan untuk menghadapi kemungkinan banjir, longsor, dan bencana hidrometeorologi lainnya.

Kepala BPBD Kota Bandung, Didi Ruswandi, mengatakan kesiapsiagaan ini merupakan upaya antisipatif terhadap intensitas hujan yang diperkirakan akan terus meningkat pada November hingga Februari mendatang.

Baca Juga:Sudah Tiga Hari Terendam, Banjir di Kampung Bojongasih Dayeuhkolot Belum SurutCerita Syarifulloh, Pedagang Es Doger yang Tetap Berjuang di Tengah Banjir Dayeuhkolot

“Untuk tahun ini, potensi curah hujan diprediksi lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Maka dari itu, kami sudah mulai aktifkan kembali posko siaga bencana dan menyiagakan personel di tiap kecamatan. Kami juga berkoordinasi dengan kewilayahan untuk memastikan alat berat, pompa air, serta perlengkapan evakuasi siap digunakan,” ujarnya di Balai Kota Bandung, Selasa (4/11).

Selain memperkuat koordinasi lintas sektor, BPBD juga melakukan pengecekan terhadap seluruh peralatan penunjang tanggap darurat. Pemeriksaan meliputi kesiapan pompa air, alat berat, perahu karet, serta sistem komunikasi antarposko bencana di wilayah-wilayah rawan genangan air dan longsor.

Didi menegaskan, kesiapsiagaan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat. Menurutnya, masyarakat memiliki peran penting dalam mencegah dan meminimalkan risiko bencana dengan menjaga kebersihan lingkungan serta tidak membuang sampah sembarangan, terutama di saluran air dan sungai.

“Bencana itu tidak bisa kita prediksi secara pasti, tapi bisa kita antisipasi dengan kesiapsiagaan. Maka yang paling penting adalah sinergi antara pemerintah dan masyarakat. Kami tidak bisa bekerja sendiri,” tegasnya.

Ia juga meminta warga untuk segera melapor apabila menemukan tanda-tanda potensi bencana, seperti retakan tanah di lereng, pohon tumbang, atau genangan air yang tidak surut dalam waktu lama. Dengan deteksi dini, langkah penanganan dapat dilakukan lebih cepat untuk mencegah korban jiwa maupun kerugian material.

Lebih lanjut, Didi menyampaikan bahwa Pemkot Bandung di bawah arahan langsung Wali Kota Muhammad Farhan telah menekankan pentingnya koordinasi lintas dinas dalam menghadapi puncak musim hujan. Semua perangkat daerah diinstruksikan untuk bergerak cepat dan bekerja dalam satu komando saat bencana terjadi.

0 Komentar