Menuju Efisiensi, BP BUMN Tegaskan Perampingan Jumlah BUMN akan Tetap Dilakukan 

Menuju Efisiensi, BP BUMN Tegaskan Perampingan Jumlah BUMN akan Tetap Dilakukan 
Wakil Kepala Badan Pengaturan Badan Usaha Milik Negara (BP BUMN) Tedi Bharata. (Foto: ANTARA)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Upaya transformasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus berlanjut. Pemerintah memastikan proses perampingan jumlah perusahaan pelat merah tetap berjalan sebagai bagian dari langkah strategis meningkatkan efisiensi dan daya saing di tingkat global.

Wakil Kepala Badan Pengaturan BUMN (BP BUMN) Tedi Bharata menegaskan, program perampingan ini dilakukan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk karyawan sebagai elemen utama dalam proses transformasi.

“(Soal perampingan jumlah BUMN) tetap berjalan, tapi tentunya ini semua stakeholder kan kita libatkan. Karyawan tentu harus menjadi yang pusat (yang paling diperhatikan),” kata Tedi dikutip dari ANTARA, Jumat (31/10).

Baca Juga:Wakil Wali Kota Bandung Erwin Kena OTT, Kejari: Tunggu Rilisnya Jam 7 Malam!Wamenekraf Dorong Daerah Jadi Poros Ekonomi Restoratif Indonesia

Pernyataan tersebut menegaskan arah kebijakan Presiden Prabowo Subianto, yang sebelumnya mengatakan bahwa penyederhanaan jumlah BUMN dari sekitar 1.000 entitas menjadi 200-an merupakan cara untuk meningkatkan rasio profitabilitas antara laba dibandingkan total asset (return of asset/RoA).

Tedi mengatakan pernyataan Presiden Prabowo bertujuan agar BUMN bisa bertransformasi dan memberikan kinerja yang lebih baik di segala aspek bagi negara.

“Ini juga perlu dipahami bahwa harapan besar, aspirasi dari pemerintah, dari Pak Prabowo, bahwa BUMN harus lebih bagus lagi, harus lebih maju lagi kerjanya, harus lebih baik lagi memberikan dampak kepada masyarakat,” ujarnya.

Menurutnya, kontribusi BUMN baik finansial maupun nonfinansial atau dampak sosialnya harus lebih besar lagi.

“Itu adalah amanah dari Presiden, sehingga karyawan BUMN harus mengerti bahwa amanah ini bentuknya nanti KPI mereka juga harus lebih baik lagi. Kinerja dari karyawan juga harus lebih baik lagi,” imbuhnya.

Tidak hanya itu, Tedi menambahkan, penting juga bagi BUMN untuk kembali ke bisnis inti (core business) masing-masing.

Sebelumnya, Presiden Prabowo mengatakan perampingan jumlah BUMN ini sudah disampaikan kepada CEO Danantara Indonesia Rosan Perkasa Roeslani untuk melaksanakan rasionalisasi tersebut.

Baca Juga:Lombok Siap Jadi Gerbang Baru Penerbangan Internasional ke TurkiBerkat Kerja Kolaborasi dalam Optimalimasi Potensi Daerah, Brida Jateng Raih Dua Penghargaan dari BRIN 

“Saya sudah memberikan arahan kepada pimpinan Danantara untuk melakukan rasionalisasi, memangkas dari sekitar 1.000 BUMN menjadi angka yang lebih rasional, mungkin 200, 230, atau 240,” kata Prabowo.

Prabowo juga meminta manajemen Danantara Indonesia untuk mengoperasikan BUMN dengan standar bisnis internasional, termasuk merekrut talenta terbaik, baik dari dalam maupun luar negeri.

0 Komentar