Disdik Siagakan Psikolog di Sekolah, Kota Bandung Tegaskan Tak Toleransi Perilaku Bullying

Disdik Siagakan Psikolog di Sekolah, Kota Bandung Tegaskan Tak Toleransi Perilaku Bullying
Pelajar SD menandatangani komitmen bersama stop bullying saat Deklarasi Kota Bandung Menuju Zero Bullying di SDN 113 Banjarsari, Kota Bandung, Rabu (29/10). Foto: Dimas Rachmatsyah / Jabar Ekspres
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Pendidikan (Disdik) menegaskan komitmennya dalam menekan kasus perundungan (bullying) di lingkungan sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Asep Saeful Gufron, mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai langkah antisipasi, termasuk menyiagakan tenaga psikolog di sejumlah sekolah untuk memberikan pendampingan kepada anak-anak yang menjadi korban maupun pelaku perundungan.

“Kami di Dinas Pendidikan terus mencermati perkembangan di tiap sekolah, baik di tingkat TK, SD, maupun SMP yang menjadi kewenangan kami. Kami juga menyiapkan tenaga psikolog untuk menangani jika ada kasus bullying atau anak-anak yang membutuhkan pendampingan khusus,” ujar Asep, Rabu (29/10/2025).

Baca Juga:Menuju Zero Bullying, Kota Bandung Masih Tertahan di Predikat 'Madya' Kota Ramah AnakTragis! Siswa SMP Tewas Diduga Akibat Bullying di Sekolah, Polisi Turun Tangan

Langkah tersebut menjadi bagian dari strategi Pemkot Bandung dalam mewujudkan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan ramah anak, sejalan dengan komitmen Wali Kota Bandung Muhammad Farhan yang menargetkan Bandung menuju zero bullying.

Asep menjelaskan, Dinas Pendidikan melakukan evaluasi rutin di hampir seluruh satuan pendidikan. Pengawasan ini tidak hanya menyangkut aspek akademik, tetapi juga perilaku siswa, interaksi antarpelajar, dan tata kelola sekolah yang menjamin keamanan peserta didik.

“Evaluasi dilakukan secara rutin hampir di setiap satuan pendidikan. Bila masih ditemukan praktik bullying di sekolah, tentu akan ada sanksi yang diberikan sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku,” tegasnya.

Menurut Asep, sanksi tersebut dapat diberikan kepada siswa, guru, maupun pihak sekolah yang terbukti lalai dalam pencegahan dan penanganan kasus. Ia menekankan bahwa pendidikan karakter dan bimbingan psikologis menjadi bagian penting dari proses pembelajaran di Bandung.

Lebih lanjut, Asep menegaskan bahwa seluruh sekolah di Kota Bandung harus memastikan lingkungan yang aman bagi seluruh anak, tanpa diskriminasi dan kekerasan.

“Intinya, kami terus berkomitmen memastikan bahwa seluruh sekolah di Kota Bandung benar-benar menjadi tempat yang aman, inklusif, dan ramah bagi anak-anak,” ujarnya.

Meski demikian, sejumlah catatan masih muncul dari berbagai pihak, terutama mengenai ketimpangan fasilitas konseling antara sekolah negeri dan swasta.

Baca Juga:DP3AKB Jabar Beri Perhatian Kelas Lokus Kasus Bullying GarutNGERI! Lebih dari 100 Kasus Kekerasan Anak Terjadi di Kabupaten Bogor, Bullying Jadi Pemicu Utama

Beberapa sekolah dilaporkan belum memiliki tenaga psikolog atau guru bimbingan konseling yang memadai, sehingga penanganan kasus bullying masih bergantung pada laporan guru kelas.

0 Komentar