JABAR EKSPRES – Kenaikan harga ayam potong masih menjadi sorotan, sejumlah elemen masyarakat menduga itu terjadi lantaran adanya Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Menanggapi itu, Wakil Sekretaris Jenderal Garda Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN) Wayan Suadnyana, menegaskan bahwa kenaikan harga ayam potong tidak berkaitan dengan adanya program MBG.
“Kadang-kadang beberapa teman yang penyuplai MBG dia akan melakukan stocking. Nah stocking inilah yang seolah-olah sedikit membuat harga karkas itu ketarik,” ujarnya di Jakarta, dikutip Kamis (16/10/2025).
Baca Juga:Gubernur Banten Nonaktifkan Kepala SMAN 1 Cimarga, Publik: Menampar Siswa Merokok di Sekolah Bukan Kekerasan!Ini Alasan Gubernur Jabar Prioritaskan Pembangunan Desa Penghasil Pajak di 2026!
Menurutnya, alasan mengapa harga ayam potong untuk program prioritas Presiden Prabowo itu tidak berubah, lantaran adanya perjanjian kerja sama atau kontrak yang telah disepakati.
Untuk itu, kata dia, harga ayam potong di pasaran yang saat ini mengalami kenaikan, tidak ada kaitannya dengan pemasokan ayam untuk program tersebut.
Kemudian terkait sistem penyimpanan sementara atau stocking, Wayan menyebut bahwa bersifat terbatas dan juga tidak berdampak signifikan terhadap harga ayam potong di pasaran.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa program MBG hanya menggunakan bagian tertentu, seperti dada tanpa tulang atau parting, dengan porsi sekitar 50 gram untuk kebutuhan gizi harian anak.
Hal itu lah yang menurutnya menjadi faktor seolah harga ayam bagian tersebut menjadi lebih tinggi, lantaran jumlah permintaan yang lebih tinggi.
Wayan menegaskan perbedaan harga ayam di pasaran sering kali disebabkan oleh perbedaan jenis produk, di mana harga karkas utuh berkisar antara Rp35.000 hingga Rp37.000 per kg, sedangkan bagian dada mencapai Rp44.000 hingga Rp45.000 per kg.
“Maka data tadi yang dibilang harga itu Rp44.000-Rp45.000 per kg itu perlu informasi yang jelas jangan-jangan itu bukan utuh, ayam utuh karkas, jangan-jangan itu adalah parting, apakah itu BLD (Boneless Dada) apakah itu parting paha bawah, paha atas, jangan-jangan begitu,” jelasnya.
Baca Juga:Jaga Daya Beli Menengah Atas, Menkeu Pastikan PPN DTP 100 Persen untuk Properti Diperpanjang hingga 2027Hadapi Perang Dagang AS-China, Ekonom Sebut RI Harus Perkuat Hal Ini
Dia menyebutkan produksi ayam hidup di kandang rata-rata mencapai harga Rp22.500 per kilogram dengan harga anak ayam umur sehari (day old chick/DOC) berkisar antara Rp6.500 hingga Rp7.500 per ekor masih dalam batas wajar.
