JABAR EKSPRES – Seorang warga Kota Bandung, bernama Wiryadi (48), menjadi korban penganiayaan oleh sekelompok orang di kawasan Perumahan Leuwisari 2, Kecamatan Bojongloa Kidul.
Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa, 8 Oktober 2025 lalu. Menurut keterangan korban, tindakan penganiayaan yang dialaminya diduga berawal dari masalah parkir.
“Awalnya dari masalah parkir. Jadi ada guru les anak saya memarkirkan mobilnya di sini (depan rumahnya), dia datang lebih dulu, lalu tiba-tiba datang pelaku ngelaksonin (membunyikan klaksonnya) ada sekitar 4 sampai 5 kali,” ucapnya saat ditemui di kediamannya, Rabu (15/10).
Baca Juga:Tak Gentar Hadapi PSBS Biak, Adam Alis Ungkap Mental Skuad Persib Sedang Naik!Wes Brown Ungkap Kemungkinan Besar Ronaldo Jadi Arsitek Kebangkitan MU
Melihat kejadian tersebut, Wiryadi bersama istri dan pegawainya segera menuju ke depan rumah untuk mengarahkan kendaraan yang terhalang.
Namun, setelah kendaraan berhasil melintas, pengemudi mobil yang membunyikan klakson berhenti dan langsung menghampiri korban.
“Pas udah lewat (melintas), disitu saya ngomong ‘baru belajar ya’. Mungkin dia enggak terima, (lalu) berhenti di depan,” katanya
Tak lama kemudian, datang dua orang yang merupakan kakak dari pengemudi tersebut dari arah belakang.
“Begitu yang di mobil ngeliat kakaknya jalan. Dia langsung turun. Lari menghampiri saya. Saya belum ngejelasin apa-apa, dia langsung ngaduian dadanya sambil berkata kasar, saya dorong, dan tiba-tiba kakaknya ngebanting saya kena pagar sampai kepala saya berdarah,” ucapnya.
Bukan hanya korban yang mendapat kekerasan, pegawai Wiryadi yang mencoba melerai juga menjadi sasaran pukulan oleh ketiga pelaku.
Akibat insiden tersebut, Wiryadi mengalami luka-luka, terutama di bagian kepala dan wajah.
Baca Juga:Marc Marquez Sukses Jalani Operasi Bahu di Madrid, Fokus Pulih Usai Insiden MandalikaPersib Bawa Mental Juara ke Sleman, Fokus Asah Taktik Hadapi PSBS Biak
Korban pun langsung melaporkan kejadian ini ke Polsek Bojongloa Kidul agar dapat diproses hukum.
“Saya langsung lapor ke Polsek, lalu disuruh visum. Hasil visum sudah saya serahkan, berikut bukti CCTV dan keterangan saksi seperti istri, pegawai, dan security komplek. Tapi sampai sejauh ini, belum ada kabar lebih lanjut. Saya berharap proses hukumnya berjalan adil dan tidak berat sebelah,” pungkasnya.(San)
