Trainer Publisiana Nanang Djunaedi menambahkan bahwa meskipun AI memiliki beberapa fungsi, AI pada dasarnya tidak dapat menggantikan peran jurnalis.
“Memang benar AI dapat membantu jurnalis dalam mengolah data, memberikan alternatif lead, atau membantu editing, meskipun demikian, AI tidak bisa merasakan human interest di lapangan, di mana hal tersebut hanya bisa dilakukan oleh wartawan. Wartawan harus memastikan bahwa tulisan yang dibuat memiliki nilai tambah manusia yang tidak bisa digantikan oleh mesin. Jika AI digunakan, kita harus dapat memastikan bahwa masih terdapat sentuhan manusia dalam tulisan yang dihasilkan oleh AI tersebut.”
Sebagai bagian dari upaya untuk implementasi Artificial Intelligence (AI) dalam jurnalisme khususnya di Indonesia, Telkom yakin pelatihan ini dapat memberikan dampak yang signifikan dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi proses pembuatan berita bagi para jurnalis.
Baca Juga:Pemerintah Bakal Buka Gelombang Kedua Program Magang Nasional, Kuota Bisa Tembus 100 Ribu PesertaViral Ada Ulat di Nasi MBG SMPN 2 Parung Bogor, Begini Kata SPPG
Dengan memanfaatkan AI dan teknologi digital lainnya, jurnalis diharapkan dapat menghadirkan berbagai berita yang lebih berkualitas, akurat, dan kredibel.
