JABAR EKSPRES – Layanan pemeriksaan penunjang diagnosis di RSUD Kota Banjar mengalami gangguan menyusul rusaknya alat CT Scan (Computerized Tomography) milik rumah sakit tersebut. Alat canggih yang menjadi tulang punggung dalam mendeteksi berbagai penyakit berat seperti kanker dan cedera organ dalam itu telah non-aktif selama kurang lebih satu setengah bulan.
Plt. Wadir Pelayanan RSUD Banjar, Dede Sudiono, mengonfirmasi kerusakan ini. Ia menyatakan bahwa pihak rumah sakit saat ini sedang mengupayakan perbaikan secepat mungkin. “Rusak sudah ada sekitar 1,5 bulan. Kami sedang memprioritaskan perbaikan dengan mendatangkan sparepart dari penyedia jasa,” ujar Dede kepada Jabar Ekspres, Selasa (30/9/2025).
CT Scan merupakan sebuah prosedur pencitraan medis yang mutakhir. Alat ini memanfaatkan kombinasi sinar-X dan teknologi komputer untuk menghasilkan gambar irisan (slice) tubuh pasien dengan detail yang sangat tinggi.
Baca Juga:Dukung Program 3 Juta Rumah, BSI Ikuti Akad Massal KPR Sejahtera FLPP Dihadiri Presiden PrabowoJETOUR Tambah Showroom di Bandung, Targetkan 30 Cabang Nasional Akhir Tahun Ini
Gambar-gambar ini sangat penting bagi dokter untuk mendiagnosis berbagai kondisi kritis, mulai dari tumor, kanker, pendarahan internal, infeksi, hingga kelainan pada organ seperti otak, paru-paru, dan hati. Selain itu, CT Scan juga sangat efektif untuk memeriksa kondisi tulang yang patah secara kompleks, pembuluh darah, dan mengidentifikasi luasnya cedera akibat kecelakaan.
Dalam prosedur pemeriksaan yang umumnya tidak memerlukan rawat inap atau anestesi umum ini, pasien akan diminta untuk berbaring di sebuah meja yang kemudian secara perlahan bergerak masuk ke dalam terowongan besar mesin CT Scan. Mesin akan berputar dan mengambil serangkaian gambar dari berbagai sudut. Setelah pemeriksaan selesai, pasien biasanya diperbolehkan untuk pulang pada hari yang sama, menunggu hasil gambar yang kemudian dianalisis oleh dokter radiologi.
Mengingat vitalnya fungsi alat ini, kerusakan tentu menimbulkan kekhawatiran akan terganggunya pelayanan kesehatan. Namun, Dede Sudiono menegaskan bahwa layanan kepada masyarakat tetap berjalan. Untuk mengantisipasi ketidaktersediaan CT Scan, RSUD Banjar telah menjalin kerja sama dengan RSOP (Rumah Sakit Orthopedi dan Prostetik) Ciamis. “Kami sudah bekerjasama dengan pihak RSOP Ciamis, rujukan paralel. Jadi ketika pasien harus CT Scan, itu dirujuk ke RSOP, kemudian pasien pulang lagi ke RSUD Banjar,” terangnya lebih lanjut.
