JABAR EKSPRES – Kasus yang menyeret nama Kiai MR, Ketua Forum Penjaga Alim Ulama sekaligus pimpinan Yayasan Arrohiliyah YAHIB Bekasi, kembali menjadi sorotan publik. Setelah sebelumnya beredar sebuah video yang menghebohkan jagat maya, kini muncul pula bukti percakapan chat yang diduga kuat melibatkan dirinya dengan korban berinisial ZA.
Nama Kiai MR mencuat ke publik setelah rekaman video dirinya tersebar luas di media sosial. Dalam waktu singkat, video tersebut viral dan menimbulkan banyak spekulasi. Tak lama berselang, korban ZA tampil ke publik dan mengungkap dugaan pelecehan yang dialaminya sejak masih duduk di bangku SMP hingga dewasa.
ZA mengaku kerap mendapat tekanan, ancaman, bahkan bujukan berupa uang agar menuruti permintaan Kiai MR. Dugaan pelecehan yang dialaminya pun disebut berlangsung bertahun-tahun hingga membuatnya trauma.
Baca Juga:Gaji Pensiunan PNS Naik Hingga 18% di Oktober 2025, ini RinciannyaBigger and Stronger, Paguyuban Honda Depok Rayakan Anniversary ke-16
Kasus ini semakin panas setelah ZA membeberkan bukti chat yang memperlihatkan adanya komunikasi tidak wajar dengan Kiai MR. Percakapan tersebut diungkap saat dirinya hadir dalam podcast bersama dr. Richard Lee.
Berikut beberapa potongan chat yang membuat publik terkejut:
- “Ayah kirim transfer uang tanpa kamu minta. Kamu nggak ngirim video. Masa harus saya minta.”
- “Dikasih jajan 100 ribu, sehat selalu kesayangan ayah, salam kangen setiap hari, hanya kiriman kakak obatnya.”
- “Maksud kiriman kakak obatnya itu video. Mudah-mudahan pagi ini dapat kiriman dari kesayangan. Kalau bisa ditambah dengan gaya yang genit, hehehe.”
- “Jangan lupa kirim ya sayang. Obat kangen pagi.”
Dalam percakapan itu, istilah “obat kangen” ternyata merujuk pada permintaan video pribadi korban saat mandi. ZA mengaku sering menolak dengan alasan sudah mandi atau sedang berada di kampus, namun tetap mendapat desakan dari pelaku.
Meski bukti mulai terkuak, kasus dugaan pelecehan ini masih dalam tahap penyelidikan pihak berwajib. Publik menyoroti lambannya proses hukum yang berjalan dan mendesak agar aparat bertindak tegas.
Korban ZA menegaskan tekadnya untuk terus memperjuangkan keadilan agar tidak ada lagi korban lain di kemudian hari. Ia berharap keberaniannya membongkar bukti chat ini bisa menjadi jalan agar kasus benar-benar diproses secara hukum, bukan hanya menjadi konsumsi publik semata.
