Harga Hortikultura Naik Turun, Dispangtan Cimahi Sebut Dipengaruhi Cuaca

Komoditas holtikultura di Kota Cimahi membuat Pemkot ambil langkah.
Komoditas holtikultura di Kota Cimahi membuat Pemkot ambil langkah. (Foto: Firman Satria/Jabar Ekspres)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Pemerintah menetapkan ketahanan pangan sebagai program prioritas nasional tahun 2025 dengan peningkatan anggaran signifikan.

Fokus utama diarahkan pada peningkatan produktivitas pertanian dan perikanan, stabilisasi rantai pasok pangan, serta penguatan nilai tukar petani dan nelayan.

Alokasi anggaran ini juga memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi dengan harga terjangkau. Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian (Kepmentan) No. 644/kPTS/SR.310/M/11/2024 yang berlaku mulai 1 Januari 2025, harga eceran tertinggi (HET) pupuk subsidi ditetapkan: urea Rp2.250 per kilogram, NPK (Phonska) Rp2.300/kg, NPK Formula Khusus (untuk kakao) Rp3.300/kg, dan pupuk organik Rp800/kg.

Baca Juga:Bangkitkan Semangat Belajar, Cara MTSN Cimahi Hadapi Siswa Malas dan Motivasi Belajar Disdik Cimahi Serius Benahi Sekolah Dasar, Infrastruktur Pendidikan Kian Optimal

Khusus di Kota Cimahi, ketersediaan pupuk bersubsidi masih dalam kondisi aman. Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi, Tita Maryam, menegaskan subsidi pupuk sangat membantu petani dalam menekan biaya produksi.

“Para petani di Cimahi alhamdulillah masih mendapatkan pupuk bersubsidi dengan harga yang lebih murah. Ini sangat membantu untuk berbudidaya dengan baik sekaligus mengurangi biaya operasional,” ujar Tita saat ditemui Jabar Ekspres di Cimahi, Sabtu (27/9/2025).

Menurutnya, harga pupuk nonsubsidi di Cimahi mencapai Rp7.500/kg, sementara harga pupuk bersubsidi berada di kisaran Rp2.500/kg.

“Nanti coba kita akurasikan lagi datanya ya,” tambahnya singkat.

Selain pupuk, harga hortikultura di Cimahi juga mengalami fluktuasi. Faktor cuaca menjadi penyebab utama ketidakstabilan harga di pasar.

“Kalau misalkan butir-butir aturannya berubah lagi, nanti kita sesuaikan dengan data resminya. Tapi memang harga hortikultura naik turun terus karena pengaruh cuaca,” jelas Tita.

Untuk menanggulangi gejolak harga, Dispangtan melakukan pemantauan rutin di pasar-pasar lokal. Upaya ini dilakukan berkolaborasi dengan Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Perindustrian (Disdagkoperin).

Baca Juga:Satpol PP Cimahi Tertibkan Reklame Non Permanen, Jaga Estetika Kota dan Tertib Pajak ReklameStunting Jadi Ancaman Serius di Cimahi, DP3AP2KB Tekankan Intervensi Sejak Usia Remaja

“Adapun kegiatan ini kita kolaborasikan dengan Disdagkoperin yang langsung berkaitan dengan perdagangan,” tegas Tita.

Dispangtan Cimahi juga memastikan stok komoditas pangan di wilayahnya cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Selain itu, sambung Tita, program budidaya pertanian terus digalakkan, khususnya melalui kerja sama dengan kelompok tani dan kelompok wanita tani.

“Banyak yang kita kolaborasikan dengan kelompok-kelompok tani maupun kelompok wanita tani untuk bisa berbudidaya tanaman, terutama hortikultura,” ungkapnya.

0 Komentar