Sudarsono Serukan Kolaborasi Semua Sektor untuk Tekan Angka Kematian Ibu

Sudarsono Serukan Kolaborasi Semua Sektor untuk Tekan Angka Kematian Ibu
Wali Kota Banjar Ir H Sudarsono saat membuka acara Pengkajian Kasus Kematian Ibu atau Audit Maternal Perinatal Sosial Respon (AMP-SR) yang berlangsung di Aula Pajajaran Banjar, Rabu (24/9/2025). (Cecep Herdi/Jabar Ekspres)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Wali Kota H Sudarsono secara tegas menekankan pentingnya komitmen kolektif seluruh pihak dalam mencegah kematian ibu. Hal ini disampaikannya saat membuka acara Pengkajian Kasus Kematian Ibu atau Audit Maternal Perinatal Sosial Respon (AMP-SR) yang berlangsung di Aula Pajajaran Banjar, Rabu (24/9/2025).

Dalam sambutannya, Wali Kota menyatakan bahwa upaya pencegahan ini merupakan langkah kunci untuk mewujudkan Kota Banjar yang sehat dan berdaya tahan di masa depan.

Wali Kota Sudarsono mengawali paparannya dengan menyampaikan data yang mengkhawatirkan. Terungkap bahwa hingga Agustus 2025, Kota Banjar telah mencatat lima kasus kematian ibu. Angka ini menunjukkan peningkatan jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024 yang mencatat tiga kasus, dan setara dengan jumlah kasus sepanjang tahun 2023. “Kondisi ini tentu menjadi perhatian serius bagi kita semua,” ujar Sudarsono.

Baca Juga:Nasib Pilu Lansia 73 Tahun di Banjar, Berjuang Hidup di Rumah Bilik 5×8 Meter Tanpa Dapur dan MCKAlun-Alun Banjar Akhirnya Resmi Bersertifikat Milik Pemkot

Lebih lanjut, Wali Kota memaparkan rincian penyebab dari kelima kasus tragis tersebut. Dua kasus di antaranya disebabkan oleh perdarahan, dua kasus lainnya akibat penyakit jantung, dan satu kasus disebabkan oleh pre-eklampsi berat.

Dari sisi waktu kejadian, empat kematian terjadi pada masa nifas, sementara satu kasus terjadi selama proses persalinan. Data ini, menurutnya, menjadi bahan kritis untuk melakukan evaluasi mendalam.

“Angka kematian ibu merupakan indikator penting dalam Rencana Induk Bidang Kesehatan (RIBK) baik nasional maupun daerah, serta menjadi tolok ukur kinerja perangkat daerah. Ini adalah tugas kita bersama untuk memperbaikinya,” tegasnya.

Sudarsono menegaskan bahwa tanggung jawab untuk menekan angka kematian ibu bukan hanya berada di pundak sektor kesehatan semata, melainkan memerlukan keterlibatan aktif dan sinergi dari seluruh sektor pembangunan. Ia mengajak semua elemen masyarakat dan pemerintah daerah untuk bersatu padu dalam upaya pencegahan.

Di sisi lain, Wali Kota juga menyampaikan kabar baik dengan mengungkapkan bahwa Kota Banjar telah mencapai Universal Health Coverage (UHC) non cut off dengan capaian yang sangat membanggakan, yaitu 98,54 persen.

“Pencapaian UHC ini harus kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk memastikan setiap ibu mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas tanpa hambatan biaya,” tambahnya.

0 Komentar