JABAR EKSPRES – Warga RW 9, Kelurahan Turangga, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung, menyegel Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jalan Kinanti. Penyegelan dilakukan sejak Minggu (14/9) karena dapur tersebut dinilai mengganggu kenyamanan lingkungan.
Menurut Adam Harun (56), warga sekitar, aktivitas dapur menimbulkan bau limbah dan kebisingan. “Sampahnya bau, masih ada yang numpuk di sana. Pembuangannya ke selokan,” kata Adam kepada awak media, Rabu (17/9).
Adam menyebut, sejak awal warga menolak dapur MBG karena berada di kawasan permukiman. Pada Agustus 2025, pengelola sempat menjelaskan rencana aktivitas produksi.
Baca Juga:Tak hanya Ayam, Harga Buah-buahan di Bandung Barat Ikut Melonjak Gara-Gara Program MBGKapolresta Bandung Resmi Jadi Dewan Penasehat dan Bapak Angkat Komunitas Ojol Samawana Jabar
Namun warga tidak memberi izin. Meski begitu, pada awal September rumah nomor 15 mulai digunakan sebagai dapur MBG. Warga meminta pengelola menunjukkan izin operasional, tetapi tidak dipenuhi.
Dirinya menambahkan, aktivitas dapur itupun berlangsung hampir 24 jam. “Nggak ada izinnya juga, penambahan bangunan juga nggak ada izinnya,” tambahnya.
Warga kemudian menggelar pertemuan dengan Yayasan Satria Nata Jaggadditha selaku pengelola, aparat kewilayahan, dan kepolisian. Hasilnya, warga tetap menolak keberadaan dapur MBG.
Sementara itu, saat ditemui wartawan, Ketua RW 9, Gama S Utama, membenarkan penyegelan dilakukan warga. “Hasil rembukan, warga menolak. Itu saja isinya,” katanya.
Lalu pantauan Jabar Ekspres di lokasi, dua pria terlihat memeriksa dapur yang telah disegel, tetapi enggan memberikan informasi secara detail soal penutupan tersebut.
