Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia, Billy Martasandy Ajak Masyarakat Jadi Penjaga Harapan, Bukan Penghakim

Ilustrasi bunuh diri
Ilustrasi bunuh diri
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Peringatan Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia (World Suicide Prevention Day) pada 10 September menjadi momen reflektif untuk mengingatkan masyarakat tentang pentingnya kesadaran dan kepedulian terhadap kesehatan mental.

Di tengah meningkatnya angka kasus bunuh diri, terutama di kalangan remaja dan dewasa muda, psikolog menyerukan pesan penting: bunuh diri bisa dicegah, dan harapan masih ada.

Menurut data WHO, satu orang meninggal karena bunuh diri setiap 40 detik di seluruh dunia. Di Indonesia, fenomena ini juga menunjukkan tren peningkatan, diperparah oleh tekanan ekonomi, dinamika sosial, serta keterbatasan akses ke layanan psikologis.

Baca Juga:Tak Cukup Satu, Lamine Yamal Bermimpi Koleksi Banyak Ballon d’OrThom Haye Siap Tempur, Persib Targetkan Kemenangan di Laga Kontra Persebaya

Direktur PT Martasandy Psychology Indonesia, Billy Martasandy Ph.D menekankan bahwa bunuh diri bukanlah tindakan egois, lemah, atau mencari perhatian, seperti yang masih sering disalahpahami.

“Orang yang berpikir untuk mengakhiri hidupnya sering kali merasa bahwa dirinya adalah beban, bahwa dunia akan lebih baik tanpa mereka. Padahal itu tidak benar. Itu adalah distorsi pikiran yang muncul saat seseorang mengalami tekanan hebat, dan itu bisa ditangani dengan dukungan yang tepat,” jelas Billy

Di tengah peringatan ini, Billy menyampaikan pesan khusus bagi siapa pun yang sedang berjuang secara diam-diam.

“Kalau kamu merasa hidup ini terlalu berat, tolong bertahan satu hari lagi. Dan kalau itu terasa mustahil, bertahan satu jam lagi. Atau satu menit. Hidupmu jauh lebih berarti daripada rasa sakit yang kamu alami saat ini.” pesannya.

Ia juga menekankan bahwa perasaan terpuruk, kehilangan arah, bahkan ingin mengakhiri hidup, bukanlah tanda kelemahan, tetapi sinyal bahwa seseorang butuh bantuan dan tidak seharusnya menghadapinya sendirian.

“Sebagai psikolog, saya ingin semua orang tahu bahwa ada harapan, selalu. Pemulihan itu mungkin. Jangan menyerah pada hari-hari buruk. Minta bantuan bukan berarti kamu lemah, justru itu bentuk keberanian.” ungkapnya.

Billy juga mengajak masyarakat untuk tidak memendam perasaan sendiri. Berbicara kepada orang yang dipercaya, mencari komunitas pendukung, atau berkonsultasi dengan profesional adalah langkah awal yang penting.

Baca Juga:DPR Minta Mabes TNI Jelaskan Dugaan Tindak Pidana Ferry Irwandi: Jangan Sampai Langgar Putusan MKDi Ujung Karier, Messi Masih Menimbang Piala Dunia Terakhir

“Kalau kamu merasa tidak ada yang mengerti, cobalah bicara. Ada banyak orang yang peduli, bahkan jika kamu belum mengenal mereka secara pribadi. Banyak layanan yang bisa diakses tanpa biaya. Yang penting: kamu tidak sendirian.” paparnya.

0 Komentar