JABAR EKSPRES – Pertemuan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dengan sejumlah driver ojek online (ojol) di Istana Wapres akhir pekan lalu terus menuai sorotan publik.
Tak hanya gaya bicara pengemudi yang dianggap terlalu rapi, tetapi juga muncul klarifikasi dari serikat pekerja ojol yang menegaskan bahwa mereka bukan bagian dari perwakilan resmi komunitas driver.
Ketua Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI), Lily Pujiati, memastikan bahwa pengemudi ojol yang hadir bersama Gibran bukan anggota serikat.
Baca Juga:BPOM Bongkar 18 Produk Herbal Ilegal Berbahaya, ini Daftar NamanyaPengumuman! Google Desak 2,5 Miliar Pengguna Gmail Ganti Password Segera, Ini Bahayanya Jika Diabaikan?
Ia hanya mengenal dua orang dari mereka yang menggunakan jaket Maxim, itupun sebatas komunikasi mengenai isu pekerja angkutan, bukan keanggotaan resmi.
“Bukan anggota SPAI. Kalau anggota, kan ada kartu dan semua langkah pasti melalui koordinasi daerah sampai pusat,” tegas Lily.
Menurutnya, pemerintah memang lebih sering mengundang pengemudi binaan aplikator ketimbang lewat serikat pekerja.
Hal itu membuat aspirasi yang disampaikan dalam forum resmi justru lebih mewakili kepentingan perusahaan aplikasi, bukan suara pekerja secara utuh.
Lily mengaku sempat menanyakan langsung kepada salah satu driver Maxim yang ia kenal mengenai topik pembicaraan dengan Wapres.
Dari pengakuan driver tersebut, salah satu usulan yang disampaikan adalah permintaan agar ojol mendapat layanan BPJS Ketenagakerjaan secara gratis.
Sebelumnya, pertemuan yang digelar Minggu, 31 Agustus 2025, menampilkan sejumlah pengemudi berjaket Gojek, Grab, Maxim, dan InDrive.
Baca Juga:Gerhana Bulan Total September 2025 Bisa Disaksikan di Indonesia, Catat WaktunyaFakta di Balik Penembakan Gas Air Mata oleh Aparat di Kampus Unisba dan Unpas
Dari video unggahan akun resmi @setwapres.ri, beberapa pengemudi menyampaikan keluhan soal turunnya jumlah penumpang akibat eskalasi demo, hingga ajakan agar para “taruna” tidak ikut aksi provokatif, istilah yang justru memicu tanda tanya di kalangan netizen.
Banyak publik menilai gaya bicara dan penampilan para pengemudi terlalu rapi untuk ukuran ojol sehari-hari.
Dari jaket baru, sepatu bermerek, hingga diksi formal yang jarang dipakai driver di lapangan, semua membuat pertemuan ini ramai diperbincangkan.
Klarifikasi dari Perusahaan Ojol
Merespons polemik tersebut, Gojek melalui Direktur Public Affairs & Communications PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, Ade Mulya, memastikan bahwa salah satu pengemudi yang hadir, Cang Rahman, adalah mitra resmi Gojek sejak 2015.
