Dari Melukis hingga Membatik, Bale Seni Barli Kini Jadi Pusat Edukasi Budaya

Dari Melukis hingga Membatik, Bale Seni Barli Kini Jadi Pusat Edukasi Budaya
Pengunjung memperhatikan salah satu karya lukis yang dipamerkan dalam Silent Memories, Resonant World, pameran seni rupa penyandang disabilitas dari Indonesia dan ASEAN. Dok Jabar Ekspres/Suwitno
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Bale Seni Barli kini resmi beroperasi dengan wajah baru di Galeri Panyawangan, Bale Pare, Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Tidak hanya menjadi galeri seni rupa, tempat ini ditransformasikan menjadi ruang kreatif yang lebih inklusif, terbuka bagi berbagai seni dan budaya, serta merangkul seniman dari berbagai kalangan, termasuk penyandang disabilitas.

Pelaksana Harian Bale Seni Barli, Efi Gunawan, mengatakan bahwa sejak berdiri pada 2002 lalu, Bale Seni Barli kini hadir dengan visi yang lebih luas. Jika sebelumnya lebih dikenal dengan kegiatan seni rupa, saat ini lembaga tersebut mengusung misi sebagai culture park, creative park, sekaligus destinasi wisata edukasi.

Baca Juga:Aksi Buruh di Jakarta Telan Korban, Prabowo: Saya Kecewa, Tindakan Petugas Berlebihan!KKP Klaim Teknologi Budidaya Lobster Ri Saingi Vietnam, Benarkah?

“Bale Seni Barli bukan hanya tempat belajar menggambar, tapi juga ruang untuk belajar membatik, membuat wajit, memainkan angklung, hingga menampilkan seni tradisi seperti wayang golek, tari-tarian, atau musik pencak yang kami rencanakan hadir reguler setiap akhir pekan,” jelas Efi saat peresmian, Sabtu (30/8/2025).

Lebih jauh, Bale Seni Barli tidak hanya menghadirkan seni sebagai tontonan, tetapi juga menghadirkan seni sebagai pengalaman langsung.

“Kami ingin pengunjung tidak hanya membeli produk, tapi juga belajar proses kreatifnya. Misalnya bagaimana membuat wajit, bagaimana membuat angklung, atau melukis dan membatik bersama,” tambahnya.

Menurutnya, Bale Seni Barli juga menyiapkan fasilitas untuk dimanfaatkan masyarakat. Ruang-ruang latihan tersedia bagi sanggar tari maupun padepokan pencak silat yang membutuhkan tempat berlatih.

“Contohnya ada warga sekitar yang kesulitan ruang untuk latihan, silakan pakai tempat ini. Tidak harus sewa, bisa digunakan secara gratis karena kami ingin fasilitas ini bermanfaat bagi semua,” ujar Efi.

Sebagai langkah awal wajah barunya, lanjut Efi, Bale Seni Barli menggelar pameran seni rupa MASAGI Disability Art Exhibition 2025 dengan tema Silent Memories, Resonant World.

Pameran ini kata dia menghadirkan karya-karya para seniman disabilitas, tidak hanya dari Indonesia tetapi juga dari negara-negara ASEAN.

Baca Juga:HET Minyakita Alami Kenaikkan? Begini Kata Mendag!Pengemudi Ojol Dilindas Rantis Brimob, Tagar Polisi Pembunuh Rakyat Trending di X

“Lukisan, instalasi, dan karya seni yang dipamerkan menggambarkan kekuatan ekspresi sekaligus pesan kesetaraan bahwa keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk berkarya,” imbuhnya.

0 Komentar