BMKG Ungkap Fakta Aktivitas Kegempaan Sesar Lembang 

BMKG Ungkap Fakta Aktivitas Kegempaan Sesar Lembang 
Seekor monyet berada di samping penanda Sesar Lembang di Kawasan Wisata Tebing Keraton di Ciburial, Kabupaten Bandung, belum lama ini. Foto: Dimas Rachmatsyah / Jabar Ekspres
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terus melakukan analisa terhadap Sesar Lembang, yang belum lama ini mulai tampak aktivitasnya.

Melalui analisa, Pusat Standarisasi Instumen MKG dan BMKG Stasiun Geofisika Bandung ungkap fakta mengenai Sesar Lembang.

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu mengatakan, sampai saat ini pihaknya terus melakukan monitoring terhadap aktivitas Sesar Lembang.

Baca Juga:Waspadai Sesar Lembang, BPBD Bandung Gelar Simulasi Gempa di SekolahBandung Barat di Jalur Gempa, Rumah di Atas Sesar Lembang Terancam Dipindah

“Aktivitas sesar Lembang dimonitor oleh BMKG Bandung melalui jaringan sensor INATEWS (Indonesia Tsunami Early Warning System) dan Lembang Framework,” katanya kepada Jabar Ekspres, Kamis (28/8).

Rahayu atau akrab disapa Ayu menerangkan, dari hasil monitoring BMKG sejak 25 Juli sampai 20 Agustus 2025, terdapat sedikitnya 6 aktivitas kegempaan, dengan magnitudo berkisar antara 1,7 hingga 2,3 di bagian sebelah barat Sesar Lembang.

“Di bagian sebelah barat Sesar Lembang itu, yakni segmen Cimeta, dengan intensitas terbesar mencapai skala II (dua) sampai III (tiga) MMI (Modifikasi Skala Mercalli),” terangnya.

Diketahui, gempa bumi skala MMI merupakan getaran yang dirasakan oleh beberapa orang, terutama yang sedang tidak bergerak, dan benda-benda ringan yang digantung akan bergoyang.

Skala ini didasarkan pada dampak dan pengamatan orang yang merasakan gempa, bukan pada pengukuran alat.

Ayu juga menjelaskan, selain monitoring, pihaknya telah melakukan perhitungan terhadap lebar dan panjang Sesar Lembang.

“Sesar Lembang memiliki panjang sekitar 29 kilometer, terbagi 6 segmen yang memanjang melewati wilayah,” jelasnya.

Baca Juga:Bandung Barat di Jalur Gempa, Rumah di Atas Sesar Lembang Terancam DipindahMitigasi Bencana Jadi Prioritas, Dinsos Cimahi dan Tagana Edukasi Siswa Hadapi Potensi Sesar Lembang 

Enam Segmen Sesar Lembang itu, yakni dari Kabupaten Bandung Barat (Ngamprah, Cisarua, Parongpong, Lembang), kemudian Kabupaten Bandung (Cimenyan, Cilengkrang) dan berakhir di Kabupaten Sumedang (Tanjungsari).

Meski demikian, masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan, sebab dari hasil analisa BMKG Stasiun Geofisika Bandung, saat ini tidak semua segmen Sesar Lembang kondisinya sedang aktif.

“Meskipun Sesar Lembang terbagi 6 segmen Cimeta, Cipogor, Cihideung, Gunung Batu, Cikapundung, dan Batu Lonceng, tidak semuanya sedang aktif pada saat yang sama,” jelas Ayu.

“Aktivitas kegempaan terkini lebih dominan di segmen Cimeta dan Cipogor, sedangkan segmen lainnya relatif tenang,” lanjutnya.

Ayu menyampaikan, segmen aktif Cimeta hingga Cipogor, berdasarkan data terbaru, segmen Cimeta dan Cipogor adalah bagian yang sedang aktif saat ini.

0 Komentar