JABAR EKSPRES – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bandung Barat (KBB) tengah melakukan pemetaan lebih rinci terhadap jalur Sesar Lembang yang melintasi wilayahnya.
Pemetaan ini menjadi langkah awal mitigasi bencana, mengingat sesar aktif tersebut kerap disebut sebagai salah satu sumber potensi gempa besar di Jawa Barat.
Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail, menyebut bahwa pihaknya kini tidak hanya memetakan jalur sesar, tetapi juga meninjau kondisi eksisting di lapangan, termasuk mendata rumah-rumah warga yang berdiri tepat di atas garis sesar.
Baca Juga:Lepas dari Bayang-Bayang City, Grealish Bersinar di EvertonDebut Gemilang Rio Ngumoha di Liverpool Tuai Pujian Van Dijk
“Kita sudah mendata rumah yang berpotensi terdampak, yang berdiri di atas garis sesar. Kita akan melakukan mitigasi, mungkin dengan pemindahan atau langkah lain yang sesuai, nanti kita pikirkan bersama,” ujar Jeje kepada wartawan di Ngamprah, Rabu (27/8/2025).
Menurutnya, langkah ini dinilai penting, sebab keberadaan rumah di atas jalur sesar membuat penghuni berada pada risiko tinggi jika terjadi gempa.
Selain pemetaan, lanjut dia, Pemkab KBB juga tengah memikirkan solusi jangka panjang agar warga yang terdampak dapat tetap merasa aman tanpa kehilangan hak hidupnya.
“Upaya mitigasi tidak cukup hanya dengan pemetaan. Pemkab Bandung Barat juga membutuhkan Early Warning System (EWS) atau alat pendeteksi dini getaran gempa khusus untuk Sesar Lembang,” tambahnya.
Ia menambahkan, saat ini, alat deteksi tersebut baru dimiliki oleh BMKG dan BRIN, sedangkan pemerintah daerah belum memiliki perangkat serupa.
“Kita harus punya alat pendeteksi dini getaran gempa. Memang saat ini Bandung Barat belum memiliki EWS, dan hal ini akan kita bahas untuk segera direalisasikan,” jelasnya.
Ketiadaan EWS membuat daerah berada dalam kerentanan lebih besar, sebab peringatan dini menjadi salah satu kunci utama penyelamatan warga saat terjadi gempa.
Baca Juga:Kontra Borneo FC, Persib Turunkan Harga Tiket!AC Milan Putuskan Rekrut Conrad Harder Setelah Transfer Boniface Gagal
Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah ahli geologi mencatat adanya peningkatan aktivitas Sesar Lembang. Fenomena ini menjadi perhatian serius Pemkab Bandung Barat.
Apalagi, jalur sesar sepanjang sekitar 29 kilometer tersebut membentang dari Padalarang, Lembang, hingga ke Cilengkrang Kabupaten Bandung, melewati kawasan padat penduduk dan wisata.
