JABAR EKSPRES – Layanan air bersih warga di wilayah Desa Binangun, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, kembali mengalami gangguan.
Penyebabnya, pipa jaringan distribusi utama (JDU) milik Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumda) Tirta Anom Kota Banjar mengalami kebocoran di Jalan Gerilya, tepatnya di Lingkungan Pamongkoran, Kelurahan Banjar.
Kejadian ini mengakibatkan pasokan air ke sejumlah wilayah terpaksa distop sementara untuk memungkinkan dilakukannya perbaikan.
Baca Juga:Perumda Tirta Anom Perbaiki Pipa Bocor di Banjar, Sejumlah Wilayah Alami Gangguan Pasokan AirPromo Pemasangan SR Baru Air Bersih Rp550 Ribu, PDAM Tirta Anom Luncurkan Program Merdeka
Kepala Bagian Umum Perumda Tirta Anom Kota Banjar, Tato Hendarto, mengonfirmasi bahwa kebocoran pada saluran utama tersebut berdampak langsung pada tersendatnya distribusi air bersih bagi masyarakat yang dilintasi jalur pipa tersebut, khususnya di Desa Binangun.
“Wilayah terdampak kebocoran pipa ini hanya wilayah Desa Binangun yang dilewati jalur pipa distribusi,” terang Tato, Minggu (24/8/2025).
Menurutnya, sebanyak 170 sambungan rumah (SR) pelanggan terdampak akibat insiden ini. Ia pun mengharapkan kesabaran dan keikhlasan warga serta menyarankan agar mereka memiliki cadangan air bersih selama proses perbaikan berlangsung.
Tato mengungkapkan, pipa JDU yang bocor tersebut merupakan aset yang dibangun pada awal 2016 melalui anggaran Pemerintah Pusat yang bersumber dari APBN. Pipa tersebut baru dioperasikan secara penuh pada tahun 2023.
“Dengan waktu yang cukup lama antara pembangunan dan pengoperasian, kemungkinan saat awal pengujian belum maksimal sehingga terjadi kebocoran,” ujarnya.
Ia menambahkan, pada tahun 2023 lalu, Pemerintah Kota (Pemkot) Banjar sebenarnya telah memberikan bantuan untuk perbaikan titik-titik kebocoran yang ada. Namun, hal itu dinilai belum cukup menyelesaikan masalah fundamental.
“Sampai saat ini kami juga tengah mengusulkan melalui pemerintah daerah untuk rencana penyempurnaan optimalisasi jaringan di wilayah tersebut,” kata Tato.
Tantangan Infrastruktur yang Uzur
Baca Juga:Tirta Anom Butuh Rp63 Miliar Untuk Revitalisasi Jaringan Pipa UtamaAir Minum Dalam Kemasan Milik Tirta Anom Banjar Resmi Diluncurkan
Persoalan kebocoran pipa di Kota Banjar bukanlah hal baru, melainkan gejala dari masalah infrastruktur yang lebih besar dan mendalam.
Perumda Tirta Anom mengaku membutuhkan dana tidak kurang dari Rp63 miliar untuk melakukan revitalisasi total terhadap jaringan pipa induknya yang telah uzur.
Pipa-pipa utama tersebut merupakan warisan dari masa ketika Kota Banjar masih menjadi bagian dari Kabupaten Ciamis dan belum pernah diganti dalam kurun waktu puluhan tahun.
