QRIS Siap Ekspansi ke China, Ditargetkan Meluncur Akhir 2025

QRIS Siap Ekspansi ke China, Ditargetkan Meluncur Akhir 2025
Ilustrasi pembayaran menggunakan QRIS. (Dok. Pixabay)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Setelah resmi hadir di Jepang, sistem pembayaran digital QRIS kini bersiap melangkah ke pasar raksasa Asia lainnya yaitu China.

Bank Indonesia (BI) menargetkan layanan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) tersebut bisa digunakan di Negeri Tirai Bambu pada akhir 2025.

“Mudah-mudahan, insya Allah, akhir tahun kita bisa implementasi QR Indonesia-China dua sisi, baik inbound maupun outbound,” ujar Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendarta, dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI dikutip dari ANTARA, Kamis (20/8).

Baca Juga:Pertama di Indonesia, Pintu Hadirkan Fitur Price Protection untuk Perdagangan Derivatif CryptoPelaku Usaha Wajib Daftar di SAPA UMKM, Menteri Maman: Ini Menjadi Simbiosis Mutualisme!

Proses integrasi QRIS dengan sistem pembayaran di China saat ini masih dalam tahap uji coba terbatas (sandboxing).

Uji coba ini dilakukan bersama bank sentral China, People’s Bank of China (PBoC), sejak 17 Agustus 2025, dan melibatkan sejumlah pihak penting seperti Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) serta UnionPay International (UPI) dan perwakilan dari dua pemain utama di China.

“Kalau mau melakukan QRIS Cross Border itu ada tahapan MoU (Nota Kesepahaman) dulu antara bank sentral, lalu antara industri, setelah itu pengembangan interlinking, baru uji coba dandbox. Ini pada tahapan terakhir uji coba sandbox, setelah itu kami implementasi,” jelasnya.

Sebelumnya, layanan QRIS resmi dapat digunakan sebagai media pembayaran di Jepang melalui pemindaian JPQR Global pada 17 Agustus 2025.

BI melaporkan volume transaksi pembayaran digital melalui QRIS secara umum tumbuh signifikan sebesar 162,77 persen (year-on-year/yoy) per Juli 2025.

QRIS semakin meningkat sejalan dengan pertumbuhan pembayaran digital yang meningkat di seluruh komponen sehingga tumbuh 45,30 persen (yoy) dan mencapai 4,44 miliar transaksi.

Volume transaksi aplikasi mobile dan internet meningkat masing-masing sebesar 26,07 persen (yoy) dan 12,68 persen (yoy).

Baca Juga:Warteg hingga Warung Padang Kini Bisa Dapat Sertifikat Halal Gratis dari BPJPHDorong Kemandirian, Produsen Bahan Baku Tekstil Siap Penuhi Kebutuhan Nasional 

Dari sisi infrastruktur, volume transaksi ritel yang diproses melalui BI-fast tumbuh 37,56 persen (yoy) sehingga mencapai 414,62 juta transaksi, dengan nilai mencapai Rp1.016,48 triliun di sepanjang Juli 2025.

Volume transaksi nilai besar yang diproses melalui BI-RTGS tercatat sebanyak 959,32 ribu transaksi dengan nilai sebesar Rp19.791,94 triliun di sepanjang Juli 2025.

Meski pembayaran digital berkembang pesat, permintaan uang tunai juga tetap meningkat. Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) tumbuh 9,68 persen yoy, mencapai Rp1.141,83 triliun per Juli 2025.

0 Komentar