JABAR EKSPRES – Mari kita bahas mengapa aplikasi Risetcar belum dinyatakan scam hingga saat ini. Cabang Risetcar di Indonesia diklaim telah berdiri sejak tahun 2023. Namun, saat kami memeriksa domain situs web resminya, ternyata domain tersebut baru dibuat pada tahun 2025.
Pertanyaannya, dari 2023 hingga 2025, platform ini menggunakan apa? Mengapa tidak ada jejak digitalnya? Lalu, di mana situs cabang luar negerinya? Jika ini benar-benar perusahaan internasional, mengapa hanya Indonesia yang diperbolehkan berinvestasi?
Hal-hal seperti ini penting untuk dibahas, karena transparansi adalah kunci bagi bisnis yang mengaku legal dan bonafide.
Skema Investasi yang Ditawarkan
Risetcar menawarkan berbagai pilihan paket investasi, seperti:
– Paket 3 hari
– Paket 7 hari
– Paket 15 hari
– Paket dengan durasi lebih lama
Baca Juga:Bocoran Final Desain iPhone 17, 17 Air, 17 Pro, dan 17 Pro Max Jelang Rilis September 20255 Mobil Honda yang Sebaiknya Tidak Dibeli, Nomor 3 Paling Mengejutkan
Skemanya adalah Anda “menyewa mobil” dengan memberikan sejumlah uang kepada mereka, kemudian dijanjikan keuntungan persentase tertentu. Besarannya cukup menggiurkan.
Bahkan di awal, mereka menawarkan paket gratis yang diklaim bisa menghasilkan Rp10.500 dalam waktu 2 hari. Kami mencobanya, namun ternyata uang tersebut tidak bisa ditarik karena belum memenuhi minimum withdraw.
Solusi yang ditawarkan adalah melakukan top up atau deposit untuk memilih paket berbayar lainnya. Setelah deposit, mereka akan menawarkan paket dengan nominal lebih besar, keuntungan lebih tinggi, dan periode investasi yang bervariasi. Contoh, setor Rp2 juta untuk mendapatkan keuntungan tertentu dalam 7 hari. Nominal keuntungannya terbilang fantastis.
Dari Mana Sumber Pembayarannya?
Apakah keuntungan investor dibayar dari operasional mobil atau kerja sama resmi dengan perusahaan seperti Gojek, Grab, Maxim, Uber, dan lainnya?
Menurut klaim mereka, memang begitu. Namun, setelah ditelusuri, tidak ada bukti yang jelas bahwa mereka benar-benar bekerja sama dengan aplikator resmi tersebut.
Bayangkan, jika dalam satu kota ada 1.000 anggota yang masing-masing memiliki mobil dengan desain seragam yang mencolok seperti di foto promosi mereka, bukankah itu akan menarik perhatian publik, masuk pemberitaan media, dan menjadi viral?
Selain itu, mereka juga mengklaim bekerja sama dengan Grab atau Maxim untuk iklan. Apakah itu benar? Bisa saja benar, namun kemungkinan besar kerja sama dilakukan dengan pengemudi secara individual, bukan langsung dengan aplikator resmi. Sebab, jika memang ada kerja sama resmi, seharusnya akan terlihat ribuan mobil dengan stiker yang sama di jalanan.
