Komis I DPRD Jabar Prihatin atas Fenomena Barbar Media Sosial, Kritik KPID hingga Langkah Diskominfo

Komis I DPRD Jabar Prihatin atas Fenomena Barbar Media Sosial, Kritik KPID hingga Langkah Diskominfo
Komisi I DPRD Jabar Prihatin atas fenomena barbar yang terjadi di media sosial soal doxing hingga kebocoran data. (Dok. Hendrik Muchlison)
0 Komentar

“kedua juga kami sudah jawab surat somasi yang dilayangkan. Harapan kami itu sesuai harapan,” cetusnya.

Lalu soal permintaan maaf terbuka, kepala Diskominfo menyampaikan telah melakukan berbagai upaya yang dinilai cukup.

“Kami sudah melakukan upaya-upaya. Dalam hal ini memenuhi permohonan. Saya fikir dan berharap sudah penuhi harapan,” ucapnya ketika berulang kali ditanya soal permintaan maaf terbuka.

Baca Juga:BPBD Catat 3.373 Jiwa Terdampak Kekeringan di Kabupaten Bogor, 45.000 Liter Air Telah DidistribusikanAtasi Kekeringan, BPBD Distribusikan Air Bersih untuk Masyarakat di Kabupaten Bogor 

Malahan dalam hearing itu, Ketua Komisi I DPRD Jabar yang menyampaikan permohonan maaf terbuka. Mewakili atas nama pemerintah daerah.

Kritik Bubarkan KI dan KPID

Dalam kesempatan hearing itu sebenarnya juga dihadirkan pejabat Komisi Informasi dan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jabar. Sayangnya pernyataan kedua instansi itu kurang memuaskan terkait kasus ini.

Pejabat KI mengaku bahwa dua polemik kasus itu bukan dalam ranahnya jika berdasarkan regulasi. Demikian halnya yang disampaikan ketua KPID Jabar Adiyana Slamet.

“Kami hanya urusi TV dan Radio. Sesuai regulasi, kalau masuk ruang internet itu karena inisiatif saja. Mohon maaf secara institusi KPID, itu bukan ranah kami,” katanya.

Respon itu langsung ditimpali Anggota Komisi I DPRD Jabar Didin A Ghozali.

“Kalau gak manfaat bubarkan saja,” cetusnya. (son)

Reporter: Hendrik Muchlison

0 Komentar