Banjar Luncurkan Pasar Cerdas, Sentuhan Digital untuk Menghidupkan Kembali Semangat Pasar Tradisional

Banjar Luncurkan Pasar Cerdas, Sentuhan Digital untuk Menghidupkan Kembali Semangat Pasar Tradisional
Wali Kota Banjar Ir H Sudarsono menggunting pita tanda dibukanya Pasar Cerda di Pasar Tradisional Banjar, Senin (4/8/2025). (Cecep Herdi/Jabar Ekspres)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Sebuah gebrakan transformatif resmi dimulai di Kota Banjar. Pemerintah Kota (Pemkot) Banjar meluncurkan program inovatif bertajuk Pasar Cerdas (Cekat, Responsif, Digital, Aman, dan Sejahtera) pada Senin pagi (4/8/2025) di halaman Pasar Tradisional Banjar.

Peluncuran ini menandai komitmen kuat pemerintah dalam merevitalisasi dan mengangkat martabat pasar tradisional sebagai nadi ekonomi rakyat, sekaligus menjawab tantangan zaman dengan integrasi teknologi digital.

Wali Kota Banjar, Sudarsono, menegaskan pentingnya pasar bagi denyut nadi perekonomian masyarakat.

Baca Juga:Masuki Kemarau Basah, Pemkot Bandung Sorot Penanganan Sampah dan DrainasePerkuat Layanan Kesehatan, RSUD Asih Husada Pacu Perubahan Status Jadi BLUD 2025

“Pasar adalah jantung ekonomi kerakyatan, tempat bertemunya produsen kecil dan konsumen langsung. Program Pasar Cerdas ini bukan sekadar renovasi fisik, tapi merupakan upaya strategis untuk menjadikan pasar kita lebih nyaman, lebih aman, dan yang terpenting, terintegrasi dengan teknologi digital,” papar Sudarsono.

Ia menambahkan bahwa transformasi ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing pasar tradisional di tengah maraknya gerai ritel modern.

Tujuannya adalah menciptakan ekosistem pasar yang inklusif, di mana semua lapisan masyarakat merasa nyaman dan aman, serta berkelanjutan secara ekonomi dan lingkungan.

Wali Kota Sudarsono kembali menekankan bahwa esensi Pasar Cerdas melampaui aspek fisik. “Ini bukan hanya soal infrastruktur baru atau sistem digital. Program Pasar Cerdas pada hakikatnya adalah sebuah revolusi mental. Kami ingin membangun paradigma baru di kalangan pedagang, pengelola, dan juga pembeli. Paradigma bahwa pasar tradisional bisa menjadi ruang yang modern, higienis, efisien, namun tetap mempertahankan nilai-nilai kekeluargaan dan semangat gotong royong,” jelasnya.

Penjelasan lebih rinci mengenai aspek digitalisasi disampaikan oleh Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Mikro dan Menengah (Diskump) Kota Banjar, Sri Sobariah. Ia menyatakan bahwa digitalisasi transaksi menjadi langkah strategis utama dalam program ini.

“Kami memiliki visi besar untuk mengembalikan citra positif pasar tradisional di hati masyarakat. Dengan menerapkan sistem pembayaran digital yang mudah dan aman, serta disertai peningkatan layanan dan manajemen yang signifikan, kami yakin pasar tradisional Banjar akan semakin kompetitif dan diminati,” tegas Sri Sobariah.

Ia menjelaskan, fasilitas pembayaran non-tunai seperti QRIS dan aplikasi dompet digital akan diimplementasikan secara merata, memudahkan transaksi baik bagi pembeli maupun pedagang.

0 Komentar