JABAR EKSPRES – Menjelang pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Cimahi, geliat konsolidasi semakin terasa.
Sejumlah mantan pengurus KNPI yang kini tergabung dalam Korps Alumni KNPI Kota Cimahi menyatakan sikap mendukung dan mengapresiasi tiga kandidat Bakal Calon Ketua KNPI yang telah mendaftarkan diri.
Ketiganya sepakat untuk saling mendukung dan lebih mengedepankan kondusivitas pemuda Kota Cimahi, daripada bersaing secara keras.
Sikap ini dinilai sebagai langkah dewasa dalam dinamika organisasi kepemudaan.
Baca Juga:Brigjen Pol. Nunung Syaifuddin Sambut Hangat Kedatangan Timnas Pencak Silat Usai Torehkan Prestasi di VietnamJadi Simbol Kejujuran! Bawaslu RI Tanam Pohon Manggis dan Luncurkan Program Jumat Sehati di Bogor
Ketua Korps Alumni KNPI Kota Cimahi, Iwan Dermawan menegaskan, pihaknya tidak dalam posisi untuk menilai dinamika dukungan yang berkembang, termasuk isu perbedaan dukungan antara Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cimahi.
“Sebenarnya itu kami tidak dalam kapasitas menilai, tapi hal-hal seperti itu wajar saja. Siapapun, jangankan Pak Wali atau Pak Wakil, tapi siapapun boleh melihat, boleh memandang. Keberpihakan itu hal yang wajar dalam sebuah tatanan, apalagi kompetisi,” ujarnya pada awak media di Inaka Cafe, Cibeber, Kota Cimahi, Jum’at (1/8/2025) malam.
Iwan menambahkan, seluruh tahapan pendaftaran calon sudah berjalan sebagaimana mestinya, sehingga hal-hal yang bersifat spekulatif sebaiknya dihentikan.
Saat ini, seluruh pihak hanya tinggal menunggu pelaksanaan Musda yang merupakan hajat resmi organisasi di bawah kepemimpinan Ketua KNPI saat ini, Yusuf.
“Saya apresiasi. Sudah, sekarang tinggal tunggu hajat,” ucapnya.
Lebih lanjut, Iwan juga menyoroti persoalan mendasar yang belum terselesaikan dalam tubuh KNPI Kota Cimahi, yakni belum tersedianya gelanggang pemuda dan sekretariat tetap sebagai pusat aktivitas organisasi.
“Kita punya mimpi gelanggang generasi muda, kita punya mimpi sekretariatan, yang itu memang belum tercapai sampai saat ini. Kalau kita ngumpul, kita lebih memikirkan bagaimana sih kita cari tempat yang, ya jangan jadi kontraktor terus-menerus lah,” tegasnya.
Iwan berharap ke depan, pemerintah lebih serius memperhatikan kebutuhan pemuda. Ia menginginkan agar wadah aktualisasi pemuda difasilitasi, agar tak selalu bergantung pada swadaya.
Baca Juga:KA Argo Bromo Anggrek Anjlok di Subang, KAI Evakuasi Penumpang dan Sampaikan Permohonan Maaf Kemenhub Dorong Integrasi Transportasi untuk Efisiensi dan Pertumbuhan Ekonomi Nasional
“Bagaimana teman-teman pemuda itu bisa mengaktualisasikan, bisa mengekspresikan apa yang harus dikerjakan di kota ini,” ujarnya.
