Dinamika Perdagangan RI-AS, OJK Siap Dukung Kebijakan Pemerintah 

Dinamika Perdagangan RI-AS, OJK Siap Dukung Kebijakan Pemerintah 
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar (kiri) dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) saat konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Senin (28/7/2025). (foto/ANTARA)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Di tengah kesepakatan tarif dagang terbaru antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan komitmennya untuk mendukung kebijakan pemerintah Indonesia.

“OJK siap mendukung penuh kebijakan dan memfasilitasi yang diberikan pemerintah untuk meningkatkan daya saing industri yang terkait dalam merealisasikan peluang-peluang yang ada,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dikutip ANTARA, (29/7).

Ia mengatakan bahwa OJK menyambut baik kesepakatan yang sudah dicapai tersebut karena memberikan kepastian terhadap hubungan perdagangan dan ekonomi kedua negara.

Baca Juga:Perkembangan Terbaru Kasus Perdagangan Bayi Jaringan Internasional, Polda Jabar: Jumlah Tersangka Bertambah!Bupati Bogor Gandeng Rumpin Central Nursery, Dorong Ruang Terbuka Hijau yang Berkelanjutan

Kesepakatan tarif dagang antara Indonesia dan AS dinilai memberikan peluang-peluang yang semakin besar bagi industri-industri di Indonesia.

OJK terus mencermati perkembangan pasar domestik serta mengambil langkah-langkah kebjikan yang diperlukan untuk menjaga stabilitas sistem keuangan.

Hal tersebut, sebagai respons terhadap dinamika tensi perdagangan dan geopolitik global yang berpotensi meningkatkan votalitas di pasar keuangan dan kinerja debitur sektor riil yang memiliki eksposur terhadap risiko.

OJK memandang kesepakatan tersebut bukan hanya sebagai peluang ekonomi, tetapi juga sebagai titik krusial untuk memperkuat ketahanan sektor jasa keuangan di tengah dinamika global yang penuh ketidakpastian.

Mahendra menyampaikan bahwa otoritas siap mengambil langkah-langkah strategis guna mendukung implementasi kebijakan pemerintah, sekaligus mengoptimalkan potensi industri domestik yang terdampak langsung oleh relaksasi tarif tersebut.

Di tengah sentimen terhadap dinamika tensi perdagangan dan geopolitik global, kinerja pasar saham domestik pada triwulan II 2025 menguat dibandingkan triwulan sebelumnya.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 6,41 persen (qtq), ditutup pada level 6.927,68 dengan nilai kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp12.178 triliun.

Baca Juga:Menkeu Sebut Dana Desa 2025 Sudah Tersalurkan Rp40,34 TriliunPalang Pintu Kereta Api yang Tak Kunjung Terwujud, Nyawa Rakyat Terus Dikorbankan

Sementara itu, investor nonresiden di triwulan II 2025 membukukan net sell sebesar Rp23,65 triliun qtq (ytd: net sell sebesar Rp59,33 triliun).

Pada Juli 2025, IHSG menunjukkan perkembangan positif dan ditutup pada level 7.543,50 per 25 Juli 2025 (ytd: menguat 6,55 persen).

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa kesepakatan tarif dagang antara Indonesia dengan AS mendorong kinerja sejumlah sektor di dalam negeri.

Ia menyebut keberhasilan pemeritah atas negosiasi penurunan tarif resiprokal AS untuk Indonesia dari 32 persen menjadi 19 persen diperkirakan mendorong kinerja sektor padat karya, seperti tekstil, alas kaki dan furnitur.

0 Komentar