JABAR EKSPRES – Ternyata beberapa seri motor Suzuki kurang layak untuk dibeli tahun 2025 ini. Suzuki dikenal sebagai produsen otomotif yang pernah menghadirkan berbagai inovasi menarik. Namun, entah karena faktor kondisi pasar atau perubahan internal di dalam perusahaan, Suzuki kini terlihat kehilangan arah inovasinya.
Harus diakui, Suzuki pernah menciptakan sejumlah motor yang cukup fenomenal. Beberapa di antaranya adalah Suzuki RGR, Suzuki Cool, Suzuki Satria Series, Suzuki Shogun, dan lainnya. Pada era sebelum tahun 2005, Suzuki tampak berada di puncak kejayaannya. Sayangnya, setelah melewati era tersebut, inovasi Suzuki mulai meredup.
Setelah tahun 2005, nyaris tidak ada inovasi besar dari Suzuki, kecuali kehadiran Suzuki GSX-R150. Namun, motor tersebut pun seperti dibiarkan begitu saja tanpa pembaruan berarti. Alhasil, Suzuki tampak stagnan dari sisi teknologi dan pengembangan produk.
Baca Juga:Ke Mana Jagung Turbo Sekarang? Pernah Berjaya Kini Tinggal KenanganMengungkap Penipuan Aplikasi 68EA Terbukti Scam Berkedok Investasi Kripto
5 Motor Suzuki yang Jangan Dibeli
Inilah 5 daftar motor Suzuki yang menurut kami kurang layak untuk dibeli pada tahun 2025 ini.
Suzuki Nex II
Di tengah perkembangan teknologi kendaraan yang semakin canggih, Suzuki Nex II justru masih menggunakan speedometer analog, layaknya motor keluaran tahun 1990-an. Lampu utamanya pun masih menggunakan bohlam halogen berwarna kuning, bukan LED seperti motor modern lainnya.
Bagasi motor ini juga tergolong sangat sempit, sehingga kurang praktis, terutama bagi pengguna motor matic yang biasanya membutuhkan ruang penyimpanan lebih luas. Bahkan, motor bebek tertentu saat ini sudah memiliki bagasi yang mampu menampung helm, sementara Nex II tidak.
Dari sisi performa, Suzuki Nex II menggunakan mesin bertipe overstroke, yang cenderung memiliki karakter tenaga yang kurang responsif. Hal ini membuatnya terasa kurang bertenaga, terutama saat digunakan untuk akselerasi cepat.
Jika melihat dari sisi kekurangannya, motor ini memang terkesan kurang layak dibeli. Namun, tentu tetap ada nilai positif yang bisa dipertimbangkan, seperti:
– Harga yang sangat terjangkau, terlebih jika membeli dalam kondisi bekas.
– Konsumsi bahan bakar yang sangat irit, bahkan diklaim bisa mencapai 50 km/liter.
– Bobot yang ringan, sehingga cocok untuk pengendara pemula.
– Perawatan yang sederhana, karena minim fitur elektronik yang rumit.
