Cash tetap penting karena memberi Anda fleksibilitas. Biaya hidup sehari-hari tetap membutuhkan uang tunai. Anda harus membayar sewa, makan, atau menggaji karyawan. Misalnya, apakah token listrik di rumah bisa dibayar dengan emas? Tentu tidak, tetap harus dibayar dengan uang tunai.
Kita harus realistis. Tidak semua orang memiliki saldo tabungan miliaran rupiah. Sebagian besar dari kita masih sangat bergantung pada ketersediaan cash untuk memenuhi kebutuhan dasar. Jangan sampai karena kehabisan uang tunai, Anda terpaksa menjual aset yang baru saja Anda beli.
Ingat, mereka yang mampu bertahan di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu adalah mereka yang memiliki dana darurat, arus kas sehat, dan cadangan dana untuk menghadapi ketidakpastian. Justru, dengan memiliki uang tunai, Anda punya kesempatan untuk membeli aset-aset yang sedang diskon saat harga turun.
Baca Juga:Fakta Aplikasi XNII Cashback Rp40.000 Hanya Umpan, Ini Hasil PenelusurannyaReview Film Sore: Istri dari Masa Depan, Cerita yang Bikin Merenung
Investasi Harus Mengikuti Arus
Salah satu kesalahan umum yang sering terjadi dalam berinvestasi adalah anggapan bahwa investasi harus mengikuti tren. Jujur saja, saya melihat banyak orang yang berinvestasi hanya karena ikut-ikutan. Ketika melihat orang lain membeli emas, mereka ikut membeli emas.
Saat orang-orang ramai membeli dolar, mereka juga ikut membeli dolar. Namun, begitu harga turun, mereka menyalahkan orang lain atas kerugian yang mereka alami. Mungkin Anda sendiri pernah mengalami hal serupa.
Berikut kenyataan pahit yang perlu Anda ketahui, jika Anda benar-benar ingin mendapatkan keuntungan dari investasi, Anda harus bersabar dan berani untuk tidak mengikuti arus.
Memahami Siklus Ekonomi
Untuk memahami strategi investasi yang benar, penting bagi kita untuk mengenal siklus ekonomi atau business cycle. Grafik siklus ekonomi umumnya terbagi menjadi empat fase:
- Trough (titik terendah) – ketika ekonomi sedang dalam kondisi terburuk, seperti saat ini.
- Expansion (masa pemulihan) – saat ekonomi mulai membaik dan tumbuh.
- Peak (puncak) – ketika pertumbuhan ekonomi mencapai titik tertinggi.
- Contraction (penurunan) – saat ekonomi mulai melemah kembali.
Siklus ini akan terus berulang dari waktu ke waktu.
Saat Terbaik Membeli Aset Saat Diskon
Pada saat ekonomi berada di titik bawah (trough), beberapa aset justru sedang berada di puncaknya, misalnya emas. Sebaliknya, aset seperti saham cenderung sedang berada di harga terendah alias diskon.
