JABAR EKSPRES – Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal , Todotua Pasaribu, mengumumkan bahwa realisasi investasi pada kuartal II 2025 mencapai Rp475 triliun, meningkat dibandingkan kuartal I yang sebesar Rp465 triliun.
“Kuartal I kita sudah bisa rilis di angka Rp465 triliun dan kuartal II kita sudah masuk ke angka Rp475 triliun,” kata Todotua dalam investor Day di Jakarta, dikutip Kamis (7/17).
Total investasi pada semester I 2025 mencapai Rp940 triliun atau sekitar 49,32 persen dari target investasi tahun 2025 sebesar Rp1.905,6 triliun.
Baca Juga:Terindikasi Penipuan, Satgas PASTI Hentikan Kegiatan Usaha OMC di IndonesiaLSM GBR Desak Wali Kota Copot Dirut RSUD Cibabat, Soroti Pelayanan Buruk dan Abaikan Surat Edaran Gubernur
Menurut Todotua, realisasi investasi pada kuartal I dan II 2025 berada dalam kategori aman.
Ia juga berharap investasi pada kuartal III dan IV 2025 dapat mencapai target, meskipun terdapat tantangan ekonomi global. Prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan masih di sekitar 4-5 persen.
āSaat ini, memang prediksi Bappenas pertumbuhan ekonomi kita kurang lebih mungkin masih di sekitar 4-5 persen, tetapi kita harus terus punya kepercayaan diri untuk dorong bagaimana pertumbuhan realisasi investasi ini,ā ucapnya.
Terkait potensi Pertamina dalam menggaet investor, Todotua yang merupakan Wakil Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) menilai Pertamina memiliki performa positif pada 2024.
Hal tersebut dapat terlihat dari kontribusinya terhadap penerimaan negara sekitar Rp400 triliun.
Selain itu, Pertamina juga masuk sebagai nomor tiga dalam Fortune Southeast Asia 500.
Menurutnya, hal tersebut menunjukkan capaian-capaian Pertamina secara korporasi, manajemen dan sumber daya manusianya.
Baca Juga:Polisi Tangkap Pria Tua Terduga Pelaku Pelecehan Anak di Cihampelas KBBMasih Marak PKL Liar, Pemkot Bandung Klaim Sentra Kuliner Bisa Jadi Salah Satu Solusi
āTentunya, bagi para mitra dan investor, ini menjadi satu sorotan untuk melihat performa yang sudah dicapai pada 2024,ā kata Todotua.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri menawarkan 19 proyek senilai 9,25 miliar dolar AS atau setara Rp150 triliun kepada calon investor dan mitranya.
āAkan ada kesempatan untuk berinteraksi dengan subholding Pertamina dan menjajaki kerja sama bisnis dalam 19 proyek senilai 9,25 miliar dolar AS,ā kata Simon dalam forum Pertamina Investor Day.
Terdapat dua pilar yang menjadi fokus jangka panjang Pertamina.
Pilar pertama yaitu memaksimalkan bisnis yang berorientasi pada penguatan ketahanan energi nasional, termasuk sektor hulu, kilang dan distribusi bahan bakar.
