JABAR EKSPRES – Aplikasi Ponzi tumbuh subur di Indonesia, nyaris setiap hari ada aplikasi baru yang muncul namun banyak juga aplikasi-aplikasi yang tumbang hanya dalam waktu singkat salah satunya aplikasi OMC.
Meski sudah banyak peringatan terkait bahayanya aplikasi ponzi yang berbuntut pada penipuan, namun tetap saja masih banyak yang tertipu dan menjadi korbannya.
Bisa jadi karena aplikasi ini selalu mengikuti perkembangan jaman dan lebih tahu apa yang dibutuhkan masyarakat, sehingga masyarakat merasa aplikasi ini justru menjadi solusi dari permasalah ekonomi karena bisa memberikan apa yang dibutuhkan.
Baca Juga:50 Jawaban Teka Teki MPLS Terbaru 2025 Khusus Minuman, ada Anak Kembar Ratu Mesir hingga Lubang Hewan ChinaCara Membedakan Aplikasi Ponzi seperti OMC dengan Aplikasi Investasi Resmi yang Aman
Sasaran atau target pasar dari aplikasi-aplikasi ini adalah masyarakat di daerah-daerah, terutama yang ekonominya lemah dan tingkat pendidikanya masih rendah. Mereka bahkan tidak ragu menggandeng aparat mulai dari kepolisian, tentara, ASN hingga anggota dewan untuk mempromosikan aplikasinya.
Dengan keberadaan tokoh-tokoh tersebut semakin membuat masyarakat yakin untuk menginvestasikan uangnya di aplikasi-aplikasi ini. Padahal uang yang diinvestasikan tersebut merupakan harta satu-satunya, atau bahkan ada yang sampai menjual aset berharganya seperti rumah yang ditinggali, sawah yang merupakan mata pencaharian utamanya, perhiasan turun temurun dan yang paling parah ada yang sampai pinjam uang secara online demi bisa deposit untuk mendapat untung di aplikasi ini.
Sialnya, belum sempat mendapatkan untung, aplikasi ternyata sudah terlanjur scam dan terbukti sebagai penipuan, dan tidak bisa lagi membayar profit untuk anggotanya. Dengan kata lain uang yang sudah terlanjur masuk kedalam aplikasi jadi menghilang.
Ciri Aplikasi Ponzi Seperti Aplikasi OMC
Lalu seperti apa aplikasi yang terindikasi ponzi ini? kamu bisa mengetahui dengan melihat ciri-cirinya berikut ini :
1. Tidak Memiliki Izin Resmi
Ini adalah ciri paling utama. Aplikasi atau entitas yang menjalankan skema Ponzi tidak terdaftar dan tidak diawasi oleh OJK atau badan regulator keuangan lainnya. Mereka mungkin mengklaim memiliki izin palsu atau izin yang tidak relevan.
2. Menjanjikan Keuntungan Sangat Tinggi dan Tidak Realistis
Skema Ponzi menawarkan imbal hasil yang jauh di atas rata-rata pasar investasi yang wajar, seringkali dalam waktu singkat, dengan klaim risiko yang minim atau bahkan tanpa risiko sama sekali.