JABAR EKSPRES – Seluruh perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak diperbolehkan merombak jajaran pengurus dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Itu disampaikan CEO Danantara Indonesia Rosan Roeslani melalui surat edaran.
“Seluruh BUMN, AP (Anak Perusahaan BUMN) dan CP (Cucu Perusahaan BUMN) tidak diperkenankan melakukan agenda Perubahan Pengurus dalam penyelenggaraan RUPS Tahunan sampai adanya evaluasi secara menyeluruh oleh BPI Danantara atau DAM (PT Danantara Asset Management),” ujarnya, dikutip Selasa (1/7/2025).
Menurutnya, hal itu merujuk pada Surat Kepala BPI Danantara Nomor S-027/DI-BP/V/2025 tanggal 5 Mei 2025 perihal Arahan terkait Pelaksanaan RUPS dan Aksi Korporasi BUMN dan Anak Usaha BUMN.
Baca Juga:Pendidikan Karakter Berbasis Barak: Jalan Baru Menuju Generasi Panca Waluya (Bagian II)Puluhan Tahun Menyapu Jalan, 93 Pahlawan Kebersihan Tersapu Administrasi
Selain itu, Danantara juga memperingatkan agar BUMN yang belum melaksanakan RUPST, dapat menyelenggarakan RUPST selambat-lambatnya tanggal 30 Juni 2025, dengan tetap memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Hal itu berdasarkan ketentuan Undang-Undang (UU) Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT).
Sebagaimana diketahui, Danantara Indonesia menargetkan dapat melakukan konsolidasi bisnis dari sebanyak 888 perusahaan BUMN yang ada saat ini menjadi hanya sebanyak di bawah 200 perusahaan.
Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia Dony Oskaria menjelaskan tahap pertama Danantara Indonesia akan melakukan fundamental business review terhadap perusahaan-perusahaan BUMN terkait.
Tahap kedua, pihaknya akan melakukan business consolidation (konsolidasi bisnis) dengan merampingkan atau melakukan merger terhadap perusahaan-perusahaan BUMN tersebut.
Sementara itu, Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menyebut Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) diproyeksikan menerima tambahan dana baru sebesar 10 miliar dolar AS atau sekitar Rp162,28 triliun pada Juli 2025.
“Tambahan dana itu diperoleh dari perbankan luar negeri,” kata Teddy.
Teddy menuturkan, Danantara Indonesia telah menunjukkan capaian signifikan, dengan kerja sama investasi internasional senilai USD 7 miliar yang berasal dari Qatar, Rusia, Tiongkok, dan Australia.
Baca Juga:Dorong Industri Hijau, Kemenperin Berikan Ruang Bagi Generasi Muda untuk Riset Sains Inovasi Ramah LingkunganBangun Tugu Helikopter, Bupati Bogor Sebut Ini Bagian Sejarah Perjalanan TNI AU
“Bahkan, pada Juli mendatang, lembaga ini diproyeksikan mendapatkan tambahan pendanaan baru sebesar USD 10 miliar dari perbankan luar negeri,” kata dia.
Kendati demikian, Teddy belum dapat menyebutkan asal negara perbankan yang akan berinvestasi ke Danantara.
BPI Danantara diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada 24 Februari 2025. Badan pengelola investasi itu, yang dipimpin oleh Rosan Perkasa Roeslani selaku CEO, menaungi 800 lebih BUMN beserta perusahaan turunannya.
