Diduga Ada Korupsi Pengadaan EDC, KPK Periksa Mantan Wadirut BRI 

Catur Budi Harto mantan Wakil Direktur Bank Rakyat Indonesia atau BRI diperiksa KPK terkait dugaan Korupsi pengadaan mesin Electronic Data Capture (EDC)
Catur Budi Harto mantan Wakil Direktur Bank Rakyat Indonesia atau BRI diperiksa KPK terkait dugaan Korupsi pengadaan mesin Electronic Data Capture (EDC)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Dugaan korupsi kembali membayangi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kali ini menimpa Bank Pelat merah BRI. Kamis lalu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengumumkan sedang memeriksa mantan wakil direktur utama (wadirut) BRI Catur Budi Harto (CBH).

Pemeriksaan tersebut merupakan rangkaian penyelidikan yang sedang dilakukan KPK terkait adanya dugaan tindak pidana korupsi dalam proyek pengadaan mesin electronic data capture (EDC) di Bank Tersebut.

Selain memeriksa CBH, KPK juga melakukan pemeriksaan sejumlah pihak,serta melakukan penggeledahan di dua lokasi, yakni di Kantor BRI Pusat Sudirman dan di BRI Gatot Soebroto.

Baca Juga:Nocturnity Riding Warnai Malam Bandung Bersama HPCI Korwil JabarJadwal Lengkap 5 Puasa Sunah di Bulan Muharam, Ada Tasua dan Asyura

“KPK melakukan penyidikan baru terkait dugaan tindak pidana korupsi pada pengadaan barang dan jasa,” ujar Juru Bicara KPK Budi Prasetyo di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (26/6/2025).

Meski sudah melakukan pemeriksaan dan penggeledahan, namun KPK belum menetapkan tersangka dalam kasus ini, hal ini terlihat dari masih digunakannya surat perintah penyidikan (sprindik) umum.

“KPK masih terus menelusuri pihak-pihak yang diduga terlibat dalam pengondisian pengadaan mesin EDC ini.,” jelas Budi.

KPK belum merinci pihak mana saja yang disebut terkait perkara ini, hanya menyebutkan pihak penyedia atau vendor yang terlibat dalam proyek pengadaan tersebut.

“Untuk pihak penyedia nanti akan kami update, karena memang ada beberapa penyedia yang diduga terlibat,” sambungnya.

Kasus ini menjadi sorotan publik karena menyangkut pengadaan teknologi penting di salah satu bank terbesar milik negara.

0 Komentar