Tanpa Data Kenaikan Kelas, Program Pelatihan UMKM Tak Efektif?

Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudhistira saat Meninjau Pasar Tradisional Cimahi. (Mong / Jabar Ekspres)
Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudhistira saat Meninjau Pasar Tradisional Cimahi. (Mong / Jabar Ekspres)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi menegaskan pentingnya sistem inkubasi untuk mendorong Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) naik kelas secara konkret dan terukur.

Hal ini disampaikan langsung oleh Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudhistira, saat menjelaskan strategi yang akan ditempuh untuk memperkuat sektor UMKM di wilayahnya.

Menurut Adhitia, selama ini kegiatan pelatihan, seminar, dan bootcamp memang sering dilakukan, namun tidak dibarengi dengan sistem pengukuran yang jelas terhadap peningkatan kelas UMKM.

Baca Juga:Efisiensi Anggaran Picu Ekonomi Daerah Anjlok?Luas Rumah Subsidi Bikin Gaduh, Sri Haryati Sebut Ini Disesuaikan dengan Harga Tanah

“Kalau saya perhatikan, pelatihan mah sering, seminar mah sering, bootcamp juga sering, tapi kita tidak bisa menjamah dan memastikan berapa sebenarnya yang sudah naik kelas di Kota Cimahi,” ujarnya saat di temui di Pemkot Cimahi, Senin (16/6/25).

Adhitia menekankan bahwa naik kelas UMKM harus dimulai dari pemahaman soal parameter. Menurutnya, UMKM ini usaha mikro, kecil, menengah dan di situ ada parameternya.

“Kecil berapa, menengah berapa, mikro berapa. Jadi kalau disebut scale up, naik kelas berarti dari mikro ke kecil, dari kecil ke menengah,” katanya.

Ia menambahkan, sistem inkubasi yang tepat harus disertai dengan infrastruktur pendukung. Untuk itu, Pemerintah Kota Cimahi mencanangkan Pasar Atas Baru sebagai pusat inkubasi UMKM di masa depan.

“Naik kelas UMKM ini sistemnya harus menggunakan sebuah sistem inkubasi. Kalau inkubasi, infrastruktur inkubatornya harus ada. Saya mencanangkan Pasar Atas itu menjadi pusat inkubasi UMKM,” ungkapnya.

Upaya ini juga sejalan dengan janji politik yang telah dituangkan dalam visi, misi, dan program unggulan Pemerintah Kota Cimahi. Salah satunya adalah penyiapan 10.000 sumber daya manusia (SDM) siap kerja.

“Ini juga diharapkan terjadi sebuah kesinambungan antara HIPMI Kota Cimahi dengan Pemerintah Kota Cimahi untuk membantu kami menyelesaikan janji politik yang sudah kami tuangkan di dalam visi, misi serta program unggulan,” tuturnya.

Baca Juga:Istighosah Bersama Warga, Taj Yasin Sebut Akan Tambah Tanggul Laut Menjadi 20 KMGedung Kepemudaan Tak Kunjung Terwujud, DPRD Kota Cimahi Desak Komitmen Pemerintahan

Adhitia berharap kerja sama dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Cabang Kota Cimahi dapat berjalan efektif dalam mempercepat transformasi UMKM dan pencapaian target SDM produktif.

“Harapannya ini bisa jalan bareng sama teman-teman HIPMI, khususnya di BPC HIPMI Kota Cimahi,” pungkasnya. (Mong)

0 Komentar