CapCut Mulai Pelit? Ini Alasan Banyak Kreator Konten Mengeluh Soal Versi Terbarunya

CapCut Mulai Pelit
CapCut Mulai Pelit
0 Komentar

Namun, jelas bahwa semua kritik dan kebencian terhadap CapCut muncul karena sejak awal aplikasi ini dikenal sebagai platform editing yang sangat user-friendly. Dari awal, CapCut digemari karena fitur-fiturnya yang praktis dan—yang paling penting—gratis. Jadi, ketika sekarang hampir semua fiturnya terasa serba berbayar, wajar jika mayoritas pengguna merasa kecewa.

Padahal, jika dibandingkan dengan software atau aplikasi editing lain yang menawarkan fitur profesional serupa, biaya langganan CapCut sebenarnya termasuk yang paling terjangkau. Tinggal pertanyaannya: apakah harga tersebut sepadan dengan manfaat yang didapat?

Bagi content creator yang mengandalkan kualitas editing untuk meningkatkan pendapatan dari kontennya, tentu tidak ada salahnya untuk melakukan upgrade ke versi premium. Tapi untuk yang masih belajar atau sekadar hobi kecil-kecilan, biaya langganan mungkin terasa cukup berat.

Baca Juga:9 Batu Akik yang Dipercaya Pernah Digunakan oleh Wali Songo dan KhasiatnyaBitcoin Diprediksi Tembus Rp20 Miliar Sebelum 2034, Ini Peluang Investasinya

Memang, dari sudut pandang kita sebagai pengguna biasa yang sekadar iseng atau iseng-edit video, keterbatasan fitur di versi gratis terasa sangat menyebalkan. Namun dari sudut pandang content creator profesional, wajar saja jika ada fitur berbayar. Toh, langganan adalah bentuk dukungan agar aplikasinya terus berkembang dan dapat menghasilkan konten dengan kualitas yang lebih baik.

0 Komentar