Mining Bitcoin Gak Bisa Pakai Laptop Biasa! Ini Penjelasan Lengkapnya

Mining Bitcoin Gak Bisa Pakai Laptop Biasa
Mining Bitcoin Gak Bisa Pakai Laptop Biasa
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Sebelum membahas cara melakukan mining Bitcoin, kita perlu terlebih dahulu memahami apa itu mining Bitcoin. Mining Bitcoin adalah proses penambahan blok baru yang berisi transaksi Bitcoin atau aset kripto lainnya ke dalam buku besar publik yang disebut blockchain.

Dalam proses validasi dan penambahan ini, penambang (miner) akan menyelesaikan masalah kriptografi yang kompleks dengan bantuan perangkat mining yang canggih. Ketika proses validasi berhasil, penambang akan memperoleh Bitcoin sebagai imbalannya.

Gambaran sederhananya, aktivitas ini mirip seperti penambang emas yang menggali tanah untuk menemukan logam mulia. Jadi, ketika seseorang mengatakan “mining Bitcoin”, artinya ia sedang bekerja di balik layar untuk mendapatkan Bitcoin baru.

Baca Juga:4 Trik Ampuh Memunculkan Fitur Dana PayLater yang Sering TerlewatkanUang Rp75.000 Edisi HUT RI Bisa Jadi Investasi Mahal di Tahun 2025

Namun sebelum mulai melakukan mining, kamu perlu menyiapkan hardware dan software yang diperlukan. Perlu digarisbawahi, mining tidak bisa dilakukan hanya dengan komputer biasa atau jaringan internet standar.

Untuk hardware, kamu memerlukan perangkat khusus bernama Application-Specific Integrated Circuit (ASIC Miner). ASIC adalah perangkat yang dirancang khusus hanya untuk menambang Bitcoin. Jika kamu baru mulai, investasi awal untuk perangkat ini bisa memerlukan biaya yang cukup besar.

Selain hardware, kamu juga membutuhkan software mining. Beberapa pilihan populer adalah CGMiner dan BFGMiner. Software ini akan menghubungkan perangkat hardware ke jaringan Bitcoin dan memulai proses mining.

Proses dan Cara Mining Bitcoin

Kami akan menuturkan bagaimana proses menambang atau mining Bitcoin yang tepat untuk para miner pemula.

  1. Transaksi Belum Dikonfirmasi

Semua transaksi Bitcoin awalnya akan berstatus belum dikonfirmasi. Sebagai contoh, ketika dua pengguna bertransaksi di jaringan blockchain—misalnya, si A mengirim sejumlah Bitcoin kepada si B—transaksi ini dicatat dalam jaringan sebagai transaksi baru yang belum dikonfirmasi. Informasi transaksi tersebut mencakup alamat pengirim, alamat penerima, dan jumlah dana yang dikirim.

  1. Masuk ke Mempool (Memory Pool)

Setelah transaksi disiarkan ke jaringan, para penambang terus memantau aktivitas ini. Setiap penambang memiliki area sementara di perangkat mereka yang disebut mempool, tempat transaksi yang belum dikonfirmasi dikumpulkan.

Meskipun semua penambang mengakses transaksi dari jaringan yang sama, isi mempool bisa sedikit berbeda antara satu penambang dengan penambang lainnya. Hal ini disebabkan oleh perbedaan waktu dan cara setiap komputer (atau node) dalam jaringan menerima transaksi.

0 Komentar