Lewat Pagelaran Industri Seni Kreatif, Ujian Mahasiswa Pascasarjana UPI Digelar dengan Cara Berbeda

Perwakilan Tim PKM Prodi Pendidikan Seni Sekolah Pascasarjana UPI Juju Masunah (tengah) menggunting pita didampingi dosen pengampu Ayo Sunaryo (kanan) dan Reni Haerani (kiri) pada acara bazar wirausaha mahasiswa dalam rangka ujian Pendidikan Seni Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia di Amphitheater UPI, Kota Bandung, Rabu (11/6). Foto: Dimas Rachmatsyah / Jabar Ekspres
Perwakilan Tim PKM Prodi Pendidikan Seni Sekolah Pascasarjana UPI Juju Masunah (tengah) menggunting pita didampingi dosen pengampu Ayo Sunaryo (kanan) dan Reni Haerani (kiri) pada acara bazar wirausaha mahasiswa dalam rangka ujian Pendidikan Seni Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia di Amphitheater UPI, Kota Bandung, Rabu (11/6). Foto: Dimas Rachmatsyah / Jabar Ekspres
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) saat ini tengah menggelar pagelaran inovasi seni pertunjukan di Gedung Amphitheater UPI, Kota Bandung.

Kegiatan ini merupakan bagian dari ujian kurikulum mata kuliah Kewirausahaan dan Industri Kreatif, yang diikuti oleh mahasiswa jenjang magister dan doktor.

Dalam kegiatan ini, diselenggarakan berbagai rangkaian acara seperti bazar kewirausahaan, pertunjukan seni, hingga sesi talk show.

Baca Juga:Dua Kepala Daerah di Bandung Raya Perbarui Kerja Sama Atasi Banjir, Sampah, dan Masalah PerbatasanPersoalan Sampah di Kota Bandung Dibiarkan?

Ketua Program Studi Pendidikan Seni, Prof. Juju Masunah, Ph.D., menyampaikan bahwa kegiatan ini dirancang untuk mendorong mahasiswa menjadi pribadi yang lebih kreatif dan produktif, khususnya dalam dunia kewirausahaan.

“Mata kuliah Kewirausahaan dan Industri Kreatif serta Pendidikan Penciptaan Seni di Program Studi Pendidikan Seni Sekolah Pascasarjana UPI ini dirancang untuk membekali mahasiswa dengan kompetensi sebagai wirausahawan yang kreatif, produktif, dan adaptif terhadap perkembangan zaman,” katanya saat ditemui di lokasi acara, Rabu (11/6).

Juju juga menambahkan, para mahasiswa diharapkan dapat menjadi ahli, peneliti, wirausahawan, pemimpin, dan pakar dalam bidang pendidikan seni.

Menurutnya, selain menjadi kreator, para mahasiswa juga harus berperan sebagai edukator dalam industri seni kreatif.

“Inilah nilai yang harus bisa ditransfer kepada generasi berikutnya. Jadi, tidak hanya bermanfaat bagi dirinya sendiri, tetapi juga memberikan kontribusi bagi masyarakat luas,” tambahnya.

Di tempat yang sama, pengampu mata kuliah Kewirausahaan dan Industri Kreatif, Dr. Ayo Sunaryo, M.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan yang pertama kali diselenggarakan oleh pihaknya.

Hal ini karena mata kuliah tersebut baru diterapkan untuk jenjang magister dan doktor pada tahun 2025.

Baca Juga:Dicibir di Negeri Sendiri, Nama Beckham Putra Justru Disanjung Jepang!Setan Merah Incar Moise Kean, Mesin Gol Baru di Ambang Old Trafford?

“Sehingga kita juga masih mencari standar apa yang harus dijadikan sebagai uji kompetensi mahasiswa. Karena sekarang ini memang semua mahasiswa harus memiliki double kompetensi. Jadi selain sebagai ahli pendidikan seni, juga ahli dalam berwirausaha,” ujarnya.

MMeski begitu, Ayo mengaku bahwa pihaknya akan terus berupaya semaksimal mungkin dalam membekali para mahasiswa agar bisa menjadi guri maupun ahli dalam pendidikan seni khususnya dalam berwirausaha di industri kreatif.

“Karena dalam konteks wirausaha kita memang (saat ini) kalah dari negara-negara maju bahkan dengan beberapa negara di Asia. Oleh sebab itu dengan kegiatan ini, kita akan terus bakali para mahasiswa untuk selain menjadi guru, maupun ahli dalam pendidikan seni, tapi juga ahli dalam berwirausaha agar bisa menggenjot ekonomi Indonesia,” pungkas.(San)

0 Komentar