JABAR EKSPRES – China dan AS capai kesepakatan awal pada kerangka kerja serta rencana pelaksanaan hasil perundingan dagang setelah melakukan diskusi intensif selama dua hari di Inggris. Hal ini disampaikan oleh perwakilan utama China dalam urusan perdagangan, Li Chenggang, pada Selasa malam (10/6) waktu setempat.
Li menyatakan bahwa kedua negara telah sepakat secara prinsip mengenai struktur implementasi dari hasil kesepahaman antara pemimpin masing-masing negara yang terjadi pada 5 Juni, serta mengacu pada pertemuan sebelumnya di Jenewa.
“Kedua pihak sepakat, secara prinsip, terhadap kerangka implementasi dari kesepahaman para kepala negara pada 5 Juni lalu, serta hasil pertemuan sebelumnya di Jenewa,” ujarnya kepada wartawan.
Baca Juga:11 Tanaman Pot yang Cocok untuk Mempercantik Ruang Tamu9 Manfaat Minum Lemon Madu Setiap Pagi, Cocok Untuk Diet
Hasil dari diskusi ini, menurut Li, akan langsung disampaikan kepada Presiden China dan Presiden Amerika Serikat. Ia menambahkan bahwa perwakilan kedua belah pihak telah bekerja keras dan melakukan pembahasan yang mendalam serta intensif.
Li menggambarkan interaksi antara delegasi China dan AS sebagai sangat profesional, terbuka, rasional, dan penuh kejujuran.
Li juga mengungkapkan harapannya agar hasil perundingan ini bisa menjadi langkah awal dalam membangun kembali kepercayaan antara kedua negara, memperkuat kerja sama dalam bidang ekonomi dan perdagangan secara berkelanjutan, serta memberi dampak positif terhadap perekonomian global.
Perundingan ini dimulai pada hari Senin di London, dengan fokus utama untuk mencapai kesepakatan perdagangan yang menyeluruh.
Beberapa isu penting yang dibahas antara lain pembatasan ekspor logam tanah jarang dari China ke Amerika Serikat, larangan ekspor teknologi dari Washington ke Beijing, serta berbagai sengketa mengenai tarif dagang.
Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari percakapan via telepon antara Presiden AS, Donald Trump, dan Presiden China, Xi Jinping, yang berlangsung pekan lalu. Trump menilai hasil percakapan tersebut sangat positif dan menguntungkan kedua negara.
Perundingan ini juga merupakan kelanjutan dari kesepakatan sebelumnya yang dicapai di Jenewa pada 12 Mei lalu, di mana kedua negara setuju untuk menangguhkan sebagian besar tarif perdagangan selama 90 hari.
